Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Wow, Jumlah Pendengar Podcast Indonesia Terbesar Kedua di Dunia
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Belakangan ini mendengarkan podcast menjadi salah satu kegiatan yang banyak dilakukan masyarakat di Indonesia. Dengan mendengarkan podcast, berbagai informasi dan cerita menarik terbaru bisa didapatkan pendengarnya.

Berdasarkan laporan terbaru agensi marketing We Are Social dan platform manajemen media sosial Hootsuite bertajuk Digital 2022: April Global Statshot Report, Indonesia ternyata negara kedua di dunia yang memiliki jumlah pendengar podcast terbanyak.

Hal tersebut dapat dilihat berdasarkan persentase dari pengguna internet di masing-masing negara yang berusia 16-64 tahun yang suka mendengarkan podcast di setiap pekannya.

Baca juga:
Apresiasi Karya Konten Kreator Perempuan, NOICE Hadirkan Kurasi Podcast Inspiratif #PerempuanBersuara

Presentase Indonesia sekitar 35,2%. Sedangkan yang menempatai posisi pertama adalah Brasil dengan persentase 39%. Kemudian diurutan ketiga sampai kelima ada Meksiko, Swedia, dan Irlandia yang masing-masing sekitar 34,3%; 27,6 %; dan 27,4%.

Namun, riset yang dirilis oleh We Are Social dan Hootsuite ini tidak menyebutkan berapa jumlah pengguna internet usia 16-64 tahun di Indonesia yang suka menikmati podcast di setiap pekannya. Tapi jika melihat hasil riset terpisah dari kedua lembaga yang ditujukan khusus untuk Indonesia, yakni Digital 2022 Indonesia, dapat dilihat bahwa jumlah pengguna internet di Tanah Air mencapai 204,7 juta per Januari 2022.

Angka itu adalah 73,7% dari total populasi yang diklaim mencapai 277,7 juta jiwa, dan lebih dari 75%-nya atau lebih dari 208 juta jiwa berusia 16-64 tahun. Jadi kalau dihitung secara kasar, pengguna internet di Indonesia yang berusia tersebut dan suka mendengarkan podcast pada setiap pekannya ada lebih dari 73 juta jiwa.

SHARE:

Uji Starship, SpaceX Pilih Turunkan Roket ke Laut Dibanding Ditangkap

Ini Alasan Departemen Kehakiman AS Tuntut Google Jual Chrome