Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Toshiba Siapkan Hard Disk 55TB, Data Center Bakal Punya "Gudang" Baru
SHARE:

Bayangkan sebuah perpustakaan raksasa yang menyimpan seluruh pengetahuan manusia, namun muat dalam sebuah kotak seukuran buku tulis. Itulah gambaran sederhana dari revolusi penyimpanan data yang sedang dipersiapkan oleh Toshiba. Dalam sebuah langkah berani yang menggebrak industri, raksasa teknologi asal Jepang ini baru-baru ini memamerkan peta jalan ambisius untuk mendorong kapasitas hard disk drive (HDD) melampaui batas yang selama ini dianggap sebagai tembok bata.

Dunia digital kita tumbuh secara eksponensial. Dari video streaming 8K, model kecerdasan buatan yang rakus data, hingga arsip cloud tanpa batas, permintaan akan ruang penyimpanan yang besar, andal, dan ekonomis tidak pernah semendesak ini. Data center di seluruh dunia terus membengkak, menuntut solusi yang tidak hanya menambah rak server, tetapi secara fundamental meningkatkan kapasitas setiap unit penyimpanan. Di tengah persaingan ketat dengan teknologi seperti SSD, HDD harus berinovasi atau tersingkir.

Bocoran terbaru dari sebuah presentasi internal Toshiba, seperti dilansir Techradar, mengindikasikan bahwa perusahaan ini tidak hanya bertahan, tetapi sedang memimpin perlombaan untuk mendefinisikan ulang standar penyimpanan masa depan. Mereka tidak sekadar mengejar angka, tetapi merancang sebuah lompatan generasi yang akan mengubah lanskap penyimpanan data untuk dekade mendatang.

Dari 10TB ke 55TB: Sebuah Perjalanan Teknologi yang Spektakuler

Untuk memahami betapa revolusionernya rencana Toshiba, kita perlu melihat ke belakang sejenak. Perjalanan peningkatan kapasitas HDD selalu merupakan tarian yang rumit antara fisika material, rekayasa presisi, dan inovasi rekaman magnetik. Pada 2017, Toshiba telah mencapai milestone 10TB. Pencapaian itu diraih dengan desain konvensional, namun sejak itu, mereka secara konsisten mendorong batasannya.

Kunci peningkatan ini terletak pada dua aspek utama: menambah jumlah piringan (platter) di dalam drive dan meningkatkan kepadatan rekaman di setiap piringan. Toshiba secara bertahap meningkatkan jumlah piringan dari tujuh, menjadi sembilan, dan akhirnya sepuluh. Di sisi kepadatan, transisi dari teknologi CMR (Conventional Magnetic Recording) ke FC MAMR (Flux-Controlled Microwave-Assisted Magnetic Recording) menjadi penentu. Kombinasi inilah yang membawa mereka mencapai kapasitas 22TB dan 24TB pada tahun 2024, yang menjadi standar tinggi saat ini.

Namun, Toshiba tampaknya baru saja memanaskan mesin. Peta jalan yang terungkap menunjukkan target yang jauh lebih agresif. Mereka memproyeksikan peluncuran HDD berkapasitas 40TB pada tahun 2027. Angka ini bukan akhir cerita, melainkan batu pijakan menuju 45TB di 2028, dan puncaknya, sebuah drive berkapasitas 55TB atau lebih yang diproyeksikan meluncur setelah tahun 2029. Jika terwujud, ini akan menjadi salah satu hard disk dengan kapasitas terbesar yang pernah tersedia secara komersial, memecahkan rekor dan menjawab langsung tantangan data center modern.

Revolusi di Dalam Cangkang: Kaca, 12 Piringan, dan Dua Jalur Teknologi

Lantas, bagaimana Toshiba berencana mencapai angka-angka fantastis ini? Jawabannya terletak pada serangkaian inovasi radikal yang menyentuh hampir setiap komponen drive. Pertama, dan mungkin yang paling mencolok, adalah keberanian mereka untuk mengganti material dasar piringan. Toshiba telah memverifikasi desain stacking 12 disk dengan mengganti substrat aluminium konvensional dengan kaca.

Keputusan ini bukan sekadar ganti bahan. Kaca memungkinkan pembuatan cakram yang jauh lebih tipis dan stabil secara dimensional. Dengan ketebalan yang berkurang, ruang di dalam enclosure standar 3,5 inci dapat dimanfaatkan untuk menjejalkan lebih banyak piringan. Selain itu, piringan kaca menawarkan toleransi manufaktur yang lebih halus dan meningkatkan daya tahan drive secara keseluruhan terhadap faktor seperti getaran dan suhu—faktor kritis untuk operasi data center 24/7. Inovasi material ini adalah fondasi yang memungkinkan mimpi 12 piringan menjadi kenyataan, sebuah pencapaian pertama di industri.

Di atas fondasi fisik ini, Toshiba menjalankan dua jalur teknologi rekaman magnetik secara paralel, menunjukkan strategi yang matang dan berlapis.

Jalur MAMR (Microwave-Assisted Magnetic Recording) akan menjadi andalan untuk mencapai target 40TB pada 2027. Teknologi ini bekerja dengan memanfaatkan medan gelombang mikro untuk menstabilkan proses penulisan data pada area magnetik yang sangat kecil, memungkinkan kepadatan yang lebih tinggi tanpa kehilangan integritas data. Drive 40TB ini direncanakan menggunakan konfigurasi 11 atau 12 piringan yang telah disempurnakan.

Jalur HAMR (Heat-Assisted Magnetic Recording) adalah senjata rahasia untuk lompatan yang lebih jauh dan cepat. Toshiba memproyeksikan bahwa HAMR akan mampu melampaui 40TB lebih cepat, yaitu pada tahun 2026, bahkan hanya dengan 11 piringan. Teknologi HAMR dianggap memiliki potensi kepadatan jangka panjang yang lebih tinggi. Cara kerjanya dengan memanaskan titik kecil pada media penyimpanan menggunakan laser presisi sesaat sebelum menulis data. Panas ini secara temporer menurunkan resistensi media, memungkinkan penciptaan domain magnetik yang lebih halus dan padat. Kematangan penuh teknologi HAMR, dikombinasikan dengan stabilisasi stacking 12 piringan kaca, adalah kunci menuju proyeksi ultimate 55TB+ pasca-2029.

Implikasi untuk Dunia: Lebih dari Sekadar Angka di Spesifikasi

Lalu, apa arti semua ini bagi Anda dan industri teknologi pada umumnya? Kapasitas raksasa ini bukanlah angka kosong. Ia memiliki implikasi praktis yang sangat luas. Untuk data center, peningkatan drastis dalam kapasitas per drive berarti efisiensi ruang, daya, dan pendinginan yang jauh lebih baik. Bayangkan mengurangi jumlah drive yang diperlukan untuk menyimpan exabytes data hingga separuh atau lebih. Ini berarti pengurangan biaya operasional yang signifikan dan jejak karbon yang lebih kecil—sebuah pertimbangan yang semakin krusial di era komputasi berkelanjutan.

Bagi bisnis dan layanan cloud, ini berarti kemampuan untuk menawarkan penyimpanan arsip jangka panjang yang lebih murah dan masif. Layanan backup, cold storage, dan repositori data untuk pelatihan AI akan mendapatkan "gudang" baru yang jauh lebih luas. Inovasi ini juga akan mendorong perkembangan di sektor lain yang bergantung pada data besar, seperti penelitian genomik, simulasi iklim, dan tentu saja, ekosistem kecerdasan buatan yang terus lapar akan dataset.

Yang menarik, Toshiba bahkan menyatakan keyakinan bahwa transisi ke tiga belas piringan adalah sesuatu yang mungkin dalam format standar yang sama. Pernyataan ini adalah sinyal jelas bahwa batas fisik penyimpanan magnetik masih jauh dari tercapai. Perlombaan inovasi masih panjang, dan apa yang hari ini terdengar seperti fiksi ilmiah, besok bisa menjadi standar industri. Persaingan dengan perusahaan seperti Seagate yang juga punya visi jauh ke depan akan terus memacu perkembangan yang menguntungkan konsumen akhir.

Revolusi penyimpanan ini juga berjalan beriringan dengan transformasi digital di berbagai lini. Sama seperti pentingnya infrastruktur data yang kuat, kesiapan sumber daya manusia dan kerangka regulasi juga krusial. Pemerintah, misalnya, perlu menyiapkan roadmap yang jelas untuk mendukung ekosistem digital, sementara perusahaan teknologi membutuhkan talenta terbaik untuk mengelola kompleksitas ini, seperti yang terlihat dari berbagai lowongan kerja jarak jauh dan spesialisasi tinggi seperti posisi Staff Software Engineer. Di sisi pendidikan, lembaga seperti Universitas Pelita Harapan yang mempercepat transformasi digital bagi siswa dan guru, memainkan peran vital dalam menciptakan generasi yang siap menghadapi era data masif ini.

Ilustrasi roadmap dan teknologi HDD masa depan Toshiba menuju 55TB Melihat ke Depan: Antara Harapan dan Realitas Teknik

Meskipun peta jalan Toshiba terlihat sangat menjanjikan, penting untuk diingat bahwa ini masih merupakan rencana dan proyeksi. Perjalanan dari laboratorium ke produksi massal selalu dipenuhi dengan tantangan teknis. Stabilisasi teknologi HAMR dalam skala produksi, keandalan jangka panjang dari piringan kaca dalam konfigurasi 12 lapis, dan tentu saja, menjaga harga yang kompetitif adalah hambatan yang harus dilewati.

Namun, kejelasan dan detail peta jalan yang diungkapkan—lengkap dengan target tahun dan teknologi spesifik—memberikan bobot dan kredibilitas yang besar. Ini bukan sekadar angan-angan, tetapi sebuah strategi yang terdokumentasi. Jika Toshiba berhasil mewujudkan bahkan sebagian dari rencana ini, mereka tidak hanya akan mengamankan posisinya sebagai pemimpin inovasi HDD, tetapi juga akan menulis ulang buku teks tentang apa yang mungkin dalam penyimpanan data magnetik.

Pada akhirnya, inisiatif Toshiba ini adalah pengingat yang powerful bahwa di era yang didominasi oleh kilatan cepat memori flash, teknologi yang lebih matang dan mendasar seperti HDD masih memiliki banyak cerita untuk ditulis. Mereka mungkin tidak secepat SSD, tetapi dalam hal memberikan kapasitas raksasa dengan biaya per gigabyte yang tak tertandingi, hard disk drive masih menjadi tulang punggung dunia digital. Dan dengan rencana untuk membangun "gudang" data berkapasitas 55TB, tulang punggung itu sedang dipersiapkan untuk menanggung beban masa depan yang lebih berat lagi. Jadi, bersiaplah menyambut era di mana menyimpan seluruh dunia digital pribadi Anda mungkin hanya membutuhkan satu drive, bukan satu rak.

SHARE:

iQOO Hadirkan Lini Produk Komplit Sepanjang 2025

Garmin Connect Data Report 2025 Ungkap Tren Positif Gaya Hidup Masyarakat Indonesia