Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Tanpa Bunga dan Biaya, Begini Cara Apple Hasilkan Uang dari Apple Pay Later
SHARE:

Dibangun ke dalam Apple Wallet dan dirancang dengan mempertimbangkan "kesehatan" finansial pengguna, Apple Pay Later memudahkan untuk melihat, melacak, dan membayar pembayaran dalam Wallet. Pengguna dapat mengajukan Apple Pay Later saat mereka check out dengan Apple Pay, atau di Wallet.

Untuk diketahui, Apple Pay Later tersedia di mana saja Apple Pay diterima secara online atau dalam aplikasi. Tentunya menggunakan jaringan Mastercard

Namun, ada beberapa nuansa yang harus Anda waspadai saat menggunakan layanan ini. Tidak seperti Apple Card yang dibatasi hingga dua tahun, layanan ini memungkinkan pelanggan membagi pembayaran menjadi empat bagian yang sama dan membayarnya selama enam pekan.

Baca juga:
Pengguna iOS Bisa Ngutang Pakai Apple Pay Later

Seperti yang dikatakan di atas, Apple tetap akan menghasilkan uang bahkan melalui layanan dengan bunga 0% dan biaya nol. "Apple sedang mencoba untuk mengkonsolidasikan pijakannya di dunia keuangan konsumen, dan meningkatkan profitabilitasnya," kata Rajat Roy.

Semakin sering pelanggan Apple menggunakan layanan Pay Later, maka Cupertino akan memperoleh keuntungan dari fee pedagang. Ini adalah biaya yang dibayarkan pengecer kepada Apple sebagai imbalan karena dapat menawarkan Apple Pay kepada pelanggannya.

Plus, perusahaan Cupertino juga akan mengumpulkan data berharga tentang perilaku pembelian konsumen. Jadi mereka akan dapat memprediksi konsumsi dan perilaku pengeluaran di masa depan.

Layanan ini bukanlah sesuatu yang baru. Tapi itu melibatkan dua risiko. Menurut Rajat Roy, hal pertama akan berdampak potensial pada peringkat kredit pemilik iPhone. Kedua, layanan semacam itu selalu mendorong pengeluaran lebih dari yang kita peroleh.

Prev Next Page 2 of 2
SHARE:

Fenomena Live Shopping Jadi Angin Segar Buat Content Creator

2025, Nilai E-Commerce Indonesia Diprediksi Capai Rp1,2 Kuadriliun Lebih