
Technologue.id, Jakarta - Di era transformasi digital yang semakin pesat, kolaborasi lintas industri menjadi kunci utama dalam mempercepat kemajuan teknologi dan pertumbuhan ekonomi. Sinergi dan kerja sama strategis antar pelaku usaha dari berbagai bidang kini menjadi fondasi penting dalam membangun ekosistem digital yang inklusif dan berkelanjutan.
Salah satu kunci akselerasi pertumbuhan ekonomi adalah keberhasilan transformasi digital nasional. Investasi teknologi digital, mulai dari pengembangan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), pembangunan pusat data (data center), hingga digitalisasi layanan publik, menjadi fondasi penting untuk mendongkrak produktivitas, membuka peluang kerja baru, sekaligus memastikan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan.
“Selain itu, perluasan teknologi digital merupakan peluang besar untuk menciptakan nilai bagi setiap industri. Dari hiburan, manufaktur, hingga mobilitas pintar, dunia industri dan perusahaan menghadapi tantangan yang bergerak cepat,” ujar Uday Rayana, CEO & Editor in Chief Selular, dalam acara Digital Transformation Summit (DTS) 2025 dengan tema “Sinergi Lintas Industri Mendorong Digitalisasi dan Kemajuan Ekonomi”, di Jakarta, Selasa (26/8/2025).
Baca Juga:
Kuota Data Hangus Langgar Regulasi Hingga Sebabkan Kerugian Negara?
.Di sisi lain, konektivitas yang terus dibangun oleh operator telekomunikasi dan solusi-solusi cerdas yang dihasilkan perusahaan-perusahaan teknologi, menjadi landasan bagi tumbuh dan berkembangnya ekosistem digital di Tanah Air. Telah terbukti bahwa transformasi digital adalah kunci meningkatkan kemampuan bisnis, efisiensi operasional, dan pada akhirnya berujung pada pengalaman dan kepuasan pelanggan.
Trend digitalisasi, IoT, Kecerdasan Buatan (AI) dan kombinasi dunia nyata dengan dunia digital adalah pengubah permainan, dalam menghadapi beragam tantangan sekaligus menangkap peluang yang berharga di masa depan.
Jockie Heruseon, POH VP Corporate Strategy, Innovation, Sustainability & Marketing Telkomsel mengatakan pihaknya terus melakukan sinergi lintas industri. Dia menjelaskan Telkomsel tidak hanya menyediakan layanan internet seluler maupun fixed broadband.
“Kami juga memiliki alat yang membantu ritel misalnya dalam hal ini Indomaret atau Alfamart mau membuka toko baru, maka kami bisa mendeteksi apakah daerah yang dituju itu layak atau tidak, potensial atau tidak,” ujarnya. Jockie juga menambahkan dengan adanya sinergi ini juga sangat membantu Telkomsel maupun pelaku industri.
“Adanya sinergi lintas industri ini juga membantu kami untuk berpikir kritis melakukan efisiensi sehingga kami maupun patner kami juga bisa menekan pengeluaran karena terbantu adanya sinergi,” sambung Jockie.
Baca Juga:
Pemerintah Minta Operator Seluler Pasang Internet 100 Mbps untuk Sekolah dan Puskesmas
Hal senada juga diungkapkan oleh Iman Hirawadi Principal Telecom Architect and Business Consultant of ZTE Indonesia yang mengungkapkan pihaknya juga melakukan sinergi lintas industri. “Kami sudah berkolaborasi lintas industri, tidak hanya ke operator seluler untuk akses radio jaringan tetapi juga ke ranah dunia pertambangan bahkan otomotif,” jelas Imam.
Sementara itu, Muhammad Arif Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) juga menyampaikan sinergi sudah dilakukan internet service provider (ISP) di bawah naungan APJII. Sinergi ini juga akan membantu para anggota APJII bertahan di tengah tantangan ketidakpastian ekonomi.
Arif menjelaskan saat ini ada ribuan anggota APJII. Meskipun mereka dalam satu naungan, akan tetapi jika tidak diatur jumlah perusahaan ISP maka akan muncul persaingan di antara anggota bahkan muncul persaingan tarif.
“Sinergi perlu untuk kami lakukan supaya pemanfaatan internet di Indonesia ini makin merata. Tetapi perlu juga adanya regulasi supaya jumlah ISP ini tidak bertumpuk dan hanya ada di Pulau Jawa maupun Bali,” kata Arif.
Arif menambahkan, dengan adanya regulasi untuk melakukan sinergi antara anggota APJII ini, maka bisa membantu pemerataan internet di seluruh Indonesia dan tidak hanya terfokus di wilayah Jawa dan Bali.