Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
ISACA Indonesia Chapter Sukses Gelar GRACS IPSS 2025, Bahas Masa Depan Digital
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - ISACA Indonesia Chapter didukung oleh Grab Indonesia dan OVO sukses menggelar GRACS IPSS 2025 (Governance, Risk, Assurance, and Cybersecurity Summit & Indonesia Privacy and Security Summit), konferensi terbesar di Indonesia yang berfokus pada tata kelola, keamanan siber, privasi data, dan kecerdasan buatan (AI).

Mengusung tema “Trust by Design: Privacy, Security, and AI Governance for the Future”, GRACS IPSS 2025 menghadirkan lebih dari 20 pembicara nasional dan internasional dari berbagai lembaga pemerintah, regulator, industri teknologi, lembaga keuangan, dan organisasi profesional.

Tahun ini, GRACS IPSS 2025 menandai sebuah langkah penting melalui kolaborasi strategis antara ISACA Indonesia Chapter dan Grab Indonesia & OVO dalam memperkuat tata kelola data dan keamanan siber di ekosistem digital Indonesia. Inisiatif ini merupakan bagian dari komitmen bersama untuk membangun kepercayaan digital (digital trust) yang menjadi fondasi keberlanjutan inovasi dan transformasi digital nasional.

Dalam paparan yang disampaikan oleh Deputy Commissioner for Private Bank Supervision, Indarto Budiwitono, menyebutkan bahwa tata kelola digital yang kuat adalah fondasi penting bagi stabilitas dan kepercayaan publik.

“Untuk membangun fondasi tersebut, kami menekankan pentingnya prinsip Trusted by Design, di mana kepercayaan dan keamanan dibangun sejak awal. Selain itu, diperlukan pemaparan yang terstruktur serta komitmen untuk menanamkan Operational Excellencedan kolaborasi di seluruh ekosistem pemangku kepentingan,” ungkap Indarto Budiwitono.

Senada dengan itu Vice minister of Ministry of Communication and Digital Republic of Indonesia, Nezar Patria, menekankan pentingnya kolaborasi dalam menjaga keamanan ruang digital nasional.

“Indonesia saat ini memiliki pasar digital terbesar di Asia Tenggara, dan kepemimpinan nasional telah membuat peta jalan pemanfaatan AI. Namun, kita harus memastikan penggunaan AI ini aman mulai dari desain. Untuk itu, dibutuhkan inovasi, partisipasi,mitigasi risiko, dan komitmen untuk AI yang bertanggung jawab. Mari kita berkolaborasi untuk mewujudkan ekosistem digital Indonesia,” ujar Nezar Patria.

Saat membuka acara, Governance, Audit & Ethic Committee of ISACA Indonesia Chapter, Dr. Isnaeni Achdiat, menekankan pentingnya membangun kepercayaan digital, termasuk penggunaan AI yang bertanggung jawab.

“Kita harus memastikan bahwa AI tidak hanya membantu kita memanfaatkan berbagai peluang, tetapi juga tetap berada dalam koridor yang bertanggung jawab. Kami mendorong penerapan AI yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila — sebuah pendekatan yang menuntut etika dan tanggung jawab dari para pengembang serta pemangku kepentingan. Dengan penerapan yang tepat dan beretika, AI berpotensi menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi hingga 8%,” ujar Dr. Isnaeni Achdiat.

Sementara itu Chief Executive Officer of Grab Indonesia, Neneng Goenadi, dalam pidato pembukaannya menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor. Menurutnya, di tengah percepatan transformasi digital, tantangan keamanan siber tidak bisa ditangani oleh satu pihak saja.

“Keamanan digital merupakan tanggung jawab kolektif yang memerlukan sinergi dari semua pihak, seperti pemerintah, pelaku industri, hingga masyarakat. Kita perlu bergerak bersama untuk memastikan setiap inovasi yang lahir tidak hanya menghadirkan kemajuan teknologi, tetapi juga menjunjung tinggi aspek keamanan, etika, dan kepentingan publik. Dengan kolaborasi lintas sektor yang kuat, kita dapat membangun ekosistem digital yang lebih aman, tangguh, dan berkelanjutan bagi seluruh masyarakat Indonesia,” jelas Neneng.

“Sebagai bagian dari komitmen tersebut, Grab secara konsisten menghadirkan berbagai inisiatif keamanan digital, mulai dari edukasi pengguna dan mitra terhadap praktik keamanan daring, peningkatan sistem deteksi fraud berbasis AI, hingga kerja sama strategis dengan regulator dan lembaga penegak hukum untuk memperkuat perlindungan data serta mencegah kejahatan siber. Melalui langkah-langkah ini, Grab berupaya memastikan bahwa setiap transaksi dan interaksi di platform berlangsung dengan aman, sehingga seluruh ekosistem—baik mitra pengemudi, penumpang, maupun mitra usaha—dapat beraktivitas dengan rasa percaya dan tenang,” imbuh Neneng.

Dalam acara tersebut, Grab Indonesia bersama dengan Veda Praxis meluncurkan Laporan Riset: Analisis Praktik dan Persepsi terhadap Legitimate Interest (LI) sebagai Dasar Hukum Pemrosesan Data Pribadi di Indonesia yang diserahkan kepada Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia.

Beberapa topik yang jadi pembahasan antara lain Variasi Pemahaman dan Dokumentasi LI, LI Fleksibel tetapi Berisiko Tinggi, dan Rekomendasi: Panduan Praktis untuk Legitimate Interest Assessment (LIA)Melalui GRACS IPSS 2025, ISACA Indonesia Chapter bersama dengan Grab Indonesia dan OVO berharap dapat memperkuat kolaborasi antara pemerintah, industri, dan masyarakat profesional untuk membangun ekosistem digital yang aman, terpercaya, dan berkelanjutan bagi masa depan Indonesia

SHARE:

120 Karya Binusian Antarkan BINUS Raih MURI di Techvolution

Google Kembali Bantah Isu Pelanggaran Data Gmail Berskala Besar