Technologue.id, Jakarta - Diskusi akhir tahun IndoTelko Forum mengangkat tema "Sinergi Industri Digital Wujudkan Asta Cita". Para pemangku kepentingan dari sektor pemerintah, industri telekomunikasi, dan masyarakat sepakat bahwa kolaborasi lintas sektor menjadi kunci untuk mewujudkan Indonesia sebagai pemain utama dalam ekonomi digital global.
Forum tersebut bertujuan mempercepat akselerasi transformasi digital di Indonesia, mendukung visi Indonesia Emas 2045, dan menciptakan ekosistem digital yang inklusif.
Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid membuka acara sebagai keynote speaker dengan menekankan bahwa kebijakan pemerintah akan berfokus pada penyediaan infrastruktur digital yang merata serta memajukan regulasi yang mendukung pertumbuhan sektor digital.
Baca Juga:
Google Year in Search 2024 Apresiasi Konten Buatan Kreator Lokal
"Sinergi antara pemerintah, industri, dan masyarakat akan menentukan sejauh mana Indonesia dapat memanfaatkan potensi ekonomi digital untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan," ujar Menkomdigi.
Doni Ismanto Darwin, Pendiri IndoTelko, yang juga turut berpartisipasi dalam diskusi ini, mengungkapkan bahwa sektor ekonomi digital memiliki peran strategis dalam pencapaian visi Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8% dalam lima tahun ke depan.
"Sinergi antara pemerintah, industri, dan masyarakat sangat penting dalam mendorong transformasi digital yang akan memberdayakan UMKM dan mendorong investasi yang berdampak pada kesejahteraan rakyat," kata Doni.
Pendidikan Berkualitas Dorong Talenta Digital
Sebagai bagian dari upaya pemerintah dalam mencapai tujuan tersebut, Dirgayuza Setiawan, Editor Buku Strategi Transformasi Bangsa "Prabowo Subianto," menyoroti pentingnya Rencana Kerja Pemerintah (RKP) untuk periode 2024-2029.
Menurut dia, RKP ini menargetkan dua tujuan utama yang ambisius, menghapuskan kemiskinan ekstrem hingga 0% dan mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8%. "Mandat UUD 1945 menjadi pedoman kita dalam melindungi segenap bangsa, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta mewujudkan ketertiban dunia," ungkap Dirgayuza.
Ia juga memaparkan data yang menunjukkan bahwa harapan hidup orang Indonesia saat lahir meningkat signifikan dari tahun 1960 hingga 2022, dengan harapan hidup di Jepang mencapai 84 tahun, sementara di Indonesia meningkat menjadi 75 tahun. Selain itu, angka kematian balita menunjukkan penurunan yang signifikan, mencatat 28 kematian per 1.000 orang pada tahun 2022.