Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Hadapi New Normal, Tokopedia Dorong UMKM Go Digital
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - UMKM sebagai penyumbang lebih dari 60% pendapatan negara dipercaya dapat mendorong pemulihan ekonomi yang terdampak pandemi COVID-19. Kanal digital menjadi sangat vital dimanfaatkan mengingat transaksi online bisa menekan penyebaran virus di tempat ramai.

External Communications Senior Lead Tokopedia, Ekhel Chandra Wijaya, mengungkapkan, "Tokopedia melalui #JagaEkonomiIndonesia berupaya mempercepat adopsi digital bagi pegiat usaha lokal, terutama UMKM, lewat berbagai kolaborasi bersama mitra strategis, salah satunya pemerintah."

"Tujuannya adalah memberikan panggung seluas-luasnya bagi UMKM lokal untuk terus berjuang di tengah new normal lewat kanal digital," tambahnya. Per April 2020, terdapat lebih dari 8,1 juta penjual di Tokopedia. Artinya ada peningkatan lebih dari 900.000 dari 7,2 juta penjual sejak Januari lalu.

Nadjani, Berjuang di Tengah Pandemi dengan Berinovasi

Salah satu pegiat UMKM lokal yang terus beradaptasi di tengah pandemi adalah Nadya Amatullah Nizar, pemilik usaha fesyen muslim Nadjani. Didirikan pada 2011, Nadjani selalu menampilkan ciri khas produknya, yaitu motif abstrak beraneka desain dan warna.

Pemilik Nadjani, Nadya Amatullah Nizar, mengungkapkan bahwa pandemi memukul keras usahanya. Penjualan Nadjani secara keseluruhan mengalami penurunan hingga 30 persen.

"PSBB menyebabkan toko offline kami terpaksa tutup. Melihat pergeseran kebutuhan dan perilaku konsumen, saya dan tim mulai memikirkan inovasi produk agar dapat meningkatkan penjualan," terang Nadya.

"Kami akhirnya memberanikan diri merombak koleksi Ramadan yang sudah jadi, namun kurang laku, dan menjadikannya produk yang lebih dibutuhkan masyarakat, seperti masker kain, mukena dan celemek," tambahnya.

Khusus untuk masker kain, seluruh keuntungan penjualannya didonasikan. Setiap ada pembelian masker kain lewat Nadjani, Nadya membelikan masker juga untuk masyarakat yang membutuhkan. Seluruh masker yang dijual dalam rangka donasi ini habis dalam 2 menit lewat Tokopedia.

Sejak bergabung dengan Tokopedia, omzet Nadjani kembali stabil. Hal ini menjadi titik terang bagi usaha dan 35 orang para pegawainya.

"Saya mendorong pegiat usaha lokal lain, khususnya di industri fesyen muslim, untuk terus berjuang di tengah normal baru ini, dengan terus berinovasi dan menciptakan peluang lewat kanal daring seperti Tokopedia," tambah Nadya.

Klinik Kopi, Adopsi Digital Jadi Kunci Hadapi 'New Normal'

Selain Nadjani, contoh lain dari pegiat usaha lokal yang juga memilih memaksimalkan bisnis daring lewat Tokopedia sejak pandemi adalah Klinik Kopi Yogyakarta.

Klinik Kopi didirikan oleh Firmansyah atau yang akrab disapa Pepeng. Usaha yang dibangun sejak 2013 ini selalu menyuguhkan kopi yang diolah secara manual sehingga mempertahankan cita rasa kopi asli Indonesia.

Pepeng sendiri juga menjadi daya tarik para pecinta kopi. Hal ini dikarenakan ia kerap bercerita mengenai asal-usul kopi yang sedang disajikan di gerai kopinya.

"Sejak pandemi, gerai offline menjadi sangat sepi pengunjung bahkan harus tutup," ungkap Pemilik Klinik Kopi Yogyakarta, Pepeng. Melihat keadaan itu, Pepeng memaksimalkan kanal online Tokopedia demi mempertahankan kelangsungan bisnis.

"Lebih dari 90 persen penjualan kini berasal dari Tokopedia. Melalui pemanfaatan platform daring, produk Klinik Kopi juga dapat dinikmati masyarakat luas, bahkan dari Palu, Kalimantan hingga Papua," lanjut Pepeng.

Meski memasarkan produk secara online, cerita Pepeng tidak berhenti. Ia selalu menyertakan informasi di setiap kemasan kopi agar masyarakat tetap bisa mengetahui cerita di balik biji kopi yang dikonsumsi, mulai dari asal daerah hingga petani kopi yang berkontribusi.

SHARE:

Social Commerce Catat Transaksi Rp126 Triliun, Tumbuh Hampir 3 Kali Lipat di 2028

2025, Nilai E-Commerce Indonesia Diprediksi Capai Rp1,2 Kuadriliun Lebih