Technologue.id, Jakarta - Penyedia dating app, Bumble, mengumumkan akan memangkas sekitar 240 karyawan, atau kira‑kira 30% dari total tenaga kerja global
Perusahaan menganggarkan biaya satu‑kali antara US$13–18 juta untuk pesangon dan tunjangan, dampak ini akan terlihat di kuartal 3 dan 4 tahun 2025. Dengan langkah ini, Bumble menargetkan penghematan biaya operasional tahunan sekitar US$40 juta, yang akan dialihkan ke pengembangan produk dan teknologi.
Sebagai kompensasi strategi ini, perusahaan menaikkan proyeksi pendapatan kuartal II‑2025 menjadi US$244–249 juta, naik dari estimasi sebelumnya US$235–243 juta.
Baca Juga:
Isu PHK Karyawan, Meta Malah Buka Lowongan Kerja Baru
Harga saham Bumble langsung rebound pasca pengumuman, naik antara 12% hingga 26% tergantung laporan (12% di pra-pasar, hingga 26% di sesi trading awal).
CEO Whitney Wolfe Herd menyatakan PHK ini adalah bagian dari restrukturisasi besar untuk mendorong kembali pola pikir startup—lebih lincah, cepat, sekaligus lebih strategis dalam memfokuskan tenaga kerja. Bumble pernah menjadi perusahaan yang memiliki valuasi hampir $8 miliar, tetapi kini nilainya turun sekitar 90 persen.
"Fokus kami sekarang adalah bergerak maju dengan cara yang memperkuat core business kami, terus melayani anggota kami secara efektif, dan memposisikan kami untuk pertumbuhan di masa mendatang," ujarnya.
Pepatah industri menyebut ini indikasi bahwa sektor dating app sedang memasuki “inflection point”, di mana perusahaan perlu efisiensi layanan dan fokus pada fitur berkualitas daripada pertumbuhan kuantitas pengguna semata.
Baca Juga:
Merugi, Intel PHK Massal Karyawan
Bumble pernah melakukan PHK besar sebelumnya pada Februari 2024, saat memotong sekitar 350 karyawan atau sekitar 30–37% dari pekerjanya, sebagai bentuk restrukturisasi dan upaya menyesuaikan pendapatan yang melambat. Saat itu, jumlah total karyawan diperkirakan 950–1.200 orang, dan PHK diikuti biaya pesangon antara US$20–25 juta.
Langkah ini juga dimotori oleh CEO saat itu, Lidiane Jones, yang ingin menyederhanakan struktur perusahaan dan memusatkan fokus pada teknologi, AI, dan keselamatan pengguna
Bumble dan rival lain seperti Match Group juga melakukan langkah serupa. Match Group baru-baru ini mem-PHK sekitar 13% karyawannya.