Technologue.id, Jakarta – Penjualan iPhone Air tampaknya tidak memenuhi ekspektasi Apple, dan dampaknya mulai terasa di industri smartphone. Menurut laporan terbaru dari DigiTimes, kinerja penjualan yang lemah tersebut membuat beberapa merek Tiongkok, termasuk Xiaomi, Oppo, dan Vivo, memilih untuk membatalkan rencana peluncuran ponsel ultra tipis yang sebelumnya dimaksudkan untuk bersaing langsung dengan iPhone Air.
Laporan tersebut mengungkapkan bahwa Foxconn, pemasok utama Apple, telah mengurangi kapasitas produksi iPhone. Bahkan, Luxshare, pemasok iPhone lainnya, disebut menghentikan produksi untuk seri ini sepenuhnya. Situasi ini muncul tak lama setelah kabar bahwa salah satu desainer utama iPhone Air meninggalkan Apple, sementara perusahaan dilaporkan menunda peluncuran penerusnya.
Baca Juga:
Apple Kurangi Produksi iPhone Air di Tengah Penjualan yang Lesu
Dengan permintaan pasar yang menunjukkan tren negatif, pabrikan smartphone lainnya tampaknya memilih untuk tidak mengambil risiko dengan meluncurkan perangkat serupa, terutama yang menekankan desain super tipis namun berpotensi mengorbankan kapasitas baterai dan durabilitas.
Fenomena ini ternyata tidak hanya menerpa Apple saja. Seri Samsung Galaxy S25 Edge dilaporkan juga mengalami penjualan yang mengecewakan. Akibatnya, Samsung disebut telah membatalkan rencana merilis penerus untuk perangkat ultra tipis tersebut.
Baca Juga:
iPhone 17 Cetak Rekor, Pangsa Pasar Apple Naik ke 18%
Kondisi ini menunjukkan perubahan preferensi konsumen yang semakin mengutamakan daya tahan baterai, performa, dan kualitas kamera dibanding desain yang sangat tipis dan ringan. Perangkat ultra tipis memang menarik secara estetika, namun sering kali disertai kompromi yang tidak lagi disukai pengguna smartphone modern.