Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Xbox Zonk? Kenaikan 50% Game Pass Ultimate Jadi Polemik
SHARE:

Technologue.id, Jakarta – Microsoft baru saja mengumumkan bahwa Xbox Game Pass Ultimate bakal mengalami kenaikan harga sebesar 50%, dari US$ 19,99 (sekitar Rp331.134) menjadi US$ 29,99 (sekitar Rp496.784)per bulan. Langkah tersebut diiringi penyegaran struktur layanan dan penambahan fitur baru untuk menjustifikasi peningkatan biaya.

Baca Juga: PUBG Mobile Gandeng Lotus, Begini Jadinya Bawa Supercar Keren di Arena Tempur!

Dalam paket baru, Microsoft merombak nama dan fitur tiap tier, yakni Core kini jadi Essential, sedangkan Standard berubah menjadi Premium. Untuk Ultimate, tambahan seperti perpustakaan Ubisoft+ Classics, layanan Fortnite Crew, serta lebih dari 75 game rilis hari pertama per tahun turut disematkan untuk menarik pengguna.

Versi PC dari Game Pass juga tak luput dari kenaikan, biaya naik dari US$ 11,99 (sekitar Rp198.614) menjadi US$ 16,49 (sekitar Rp273.156) per bulan, lengkap dengan integrasi Ubisoft+ Classics dan penambahan judul baru.  Microsoft menyebut bahwa penyesuaian ini bagian dari strategi agar portofolio Game Pass makin kompetitif di era layanan game berlangganan.

Tak semua pihak senang dengan kebijakan ini, beberapa gamer menilai bahwa perubahan ini terasa memaksa dan nilai tambahnya tak sebanding dengan lonjakan harga.  Bahkan ada retailer, seperti GameStop yang menyatakan akan tetap menjual Game Pass Ultimate lama di harga US$ 19,99 (sekitar Rp331.134), menantang keputusan Microsoft secara tajam.

Selain itu, Microsoft juga memperluas akses cloud gaming ke semua tier termasuk Essential dan Premium, meski dengan batasan kualitas dibandingkan Ultimate yang dapat streaming hingga 1440p.  Dengan demikian, pengguna kelas menengah tetap bisa akses fitur cloud meski tak dapat judul rilis hari pertama.

Baca Juga: Assassin Class Resmi Rilis di Crystal of Atlan, Bikin Lawan Tak Berkutik!

Beberapa kritikus juga menyoroti bahwa kenaikan harga seperti ini bisa memicu banyak langganan dibatalkan, apalagi ketika pemain tak sempat memainkan semua game yang tersedia.  Xbox pun memiliki tantangan untuk membuktikan bahwa tawaran baru ini sepadan.

Meski kontroversial, perubahan ini juga bisa membuka peluang, gamer yang selama ini segementasinya kelas bawah atau menengah mungkin tertarik naik ke Premium, sementara pengguna Ultimate dituntut untuk memanfaatkan fitur penuh agar terasa “worth it”. Dalam kondisi ekonomi Indonesia yang makin sensitif terhadap harga, banyak gamer kemungkinan akan selektif memilih paket berdasarkan kebiasaan main dan prioritas konten.

SHARE:

OpenAI Akuisisi Roi, Siapkan Asisten Finansial AI yang Proaktif?

Spek vivo X300 FE Bocor Lewat Sertifikasi