Technologue.id, Jakarta – TikTok telah memblokir hasil pencarian untuk tagar #SkinnyTok di dalam platformnya akibat desakan kritikus di Eropa. Tren ini mempromosikan perilaku makan yang tidak sehat, seperti pembatasan kalori ekstrem dan standar tubuh yang tidak realistis, yang dapat memicu gangguan makan seperti anoreksia pada remaja.

Meskipun TikTok mengklaim telah menghapus konten berbahaya dan menambahkan peringatan pada video terkait, algoritma platform sering kali masih menampilkan konten serupa kepada pengguna yang berinteraksi dengan video tersebut. Pola ini mirip dengan forum pro-anoreksia yang muncul dua dekade lalu, sehingga dapat menyebabkan siklus perundungan diri digital yang berbahaya bagi kesehatan mental pengguna muda.

Baca Juga:
Langgar GDPR, TikTok Kena Denda Triliunan Rupiah

Menteri Digital Prancis, Clara Chappaz, melaporkan masalah ini kepada regulator audiovisual Arcom dan Komisi Eropa, mengingat potensi risiko kesehatan masyarakat yang ditimbulkan. Komisi Eropa telah membuka penyelidikan terhadap algoritma TikTok dan dampaknya terhadap anak-anak, termasuk bagaimana platform mempromosikan konten terkait gangguan makan. Jika ditemukan pelanggaran, TikTok dapat dikenakan denda hingga 5% dari pendapatan harian mereka.

Chappaz telah berkampanye menentang #SkinnyTok bersama regulator Prancis dan Uni Eropa sejak April. "Video-video yang mempromosikan tubuh yang sangat kurus ini menjijikkan dan sama sekali tidak dapat diterima," kata Chappaz. "Perangkat digital luar biasa dalam hal kemajuan dan kebebasan, tetapi jika digunakan dengan buruk, perangkat tersebut dapat menghancurkan kehidupan … jejaring sosial tidak dapat lepas dari tanggung jawabnya."

Sebagai respons terhadap tren ini, TikTok telah memperbarui pedoman komunitasnya untuk melarang konten yang menampilkan atau mendukung gangguan makan atau perilaku penurunan berat badan yang berbahaya, memfasilitasi perdagangan atau pemasaran produk penurun berat badan atau penambah massa otot, hingga menampilkan atau mempromosikan pengukuran tubuh yang tidak sehat serta tren "body checking".

Baca Juga:
Tagar Terpopuler di TikTok Selama Ramadan 2025

Pemblokiran hashtag #SkinnyTok oleh TikTok merupakan langkah penting untuk melindungi pengguna, terutama remaja, dari konten yang dapat merusak kesehatan mental dan fisik mereka. Namun, beberapa pengguna mencoba menghindari pembatasan dengan menggunakan variasi ejaan atau simbol untuk hashtag yang dilarang. Hal ini menyulitkan algoritma TikTok dalam mendeteksi dan menghapus konten berbahaya secara efektif.