Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
TrumpRx: Situs Kontroversial yang Bikin Geleng-Geleng Kepala
SHARE:

Bayangkan sebuah situs web pemerintah yang seharusnya melayani kebutuhan kesehatan jutaan warga, justru lebih mirip iklan kampanye pribadi. Itulah kesan pertama yang muncul ketika Anda mengunjungi TrumpRx.gov, platform kesehatan terbaru yang diluncurkan Presiden Donald Trump dari Gedung Putih. Dalam konferensi pers Jumat lalu, Trump secara resmi memperkenalkan situs ini yang rencananya akan beroperasi penuh pada Januari 2026. Namun, alih-alih fokus pada solusi kesehatan, situs ini justru memamerkan wajah sang presiden dan gambar-gambar aneh hasil kecerdasan buatan.

TrumpRx muncul di tengah janji-janji Trump untuk menurunkan harga obat-obatan—janji yang hingga kini belum terbukti. Yang menarik, meski situs ini diklaim sebagai inisiatif pemerintah melalui National Design Studio, nuansa pribadi dan komersial begitu kental. Bahkan, putra Trump, Donald Trump Jr., disebut-sebut duduk di dewan perusahaan BlinkRx yang diuntungkan dengan kehadiran TrumpRx. Konflik kepentingan seperti ini seolah menjadi hal biasa di era Trump, di mana batas antara kepentingan negara dan bisnis pribadi semakin kabur.

Lantas, apa sebenarnya yang ditawarkan TrumpRx? Situs ini mengklaim akan menghubungkan pasien langsung dengan harga terbaik, meningkatkan transparansi, dan memotong markup pihak ketiga. Namun, dengan desain yang kontroversial dan gambar-gambar bermasalah, banyak yang meragukan keandalan platform ini. Apalagi, sejarah menunjukkan bahwa setiap pengumuman Trump tentang penurunan harga obat justru membuat saham perusahaan farmasi naik—tanda bahwa pasar tidak percaya kebijakannya akan menggerus margin mereka.

Wajah Trump dan Gambar AI yang Mengganggu

Hal pertama yang menyambut Anda di TrumpRx.gov adalah foto Donald Trump yang duduk di Oval Office dengan ekspresi khasnya. Bagi yang mengikuti karier Trump, ini bukanlah kejutan. Presiden yang pernah meluncurkan iklan jam tangan Trump Watches di Newsmax ini memang dikenal gemar menempatkan nama dan wajahnya di berbagai produk, meski hal itu melanggar hukum AS. Namun, dalam konteks situs pemerintah yang seharusnya netral, kehadiran foto pribadi terasa tidak pantas. Coba bandingkan dengan peluncuran healthcare.gov pada 2010 di era Obama—tidak ada satu pun foto Obama di halaman utama.

Yang lebih mengkhawatirkan adalah gambar lain di situs tersebut yang diduga kuat hasil generasi AI. Gambar tersebut menampilkan seorang wanita dan anak-anak di pantai, namun dengan detail yang menyeramkan. Tangan-tangan mereka terdistorsi dengan jari-jari yang contort, kaki si wanita terlihat tidak proporsional, dan bahkan ada anak yang mungkin memiliki enam jari kaki. Detail-detail ini adalah ciri khas kegagalan AI dalam mereproduksi anatomi manusia secara akurat.

An AI-generated image at the TrumpRX website during its launch on Oct. 10, 2025.

Mengapa menggunakan gambar AI ketika tersedia banyak foto stok berkualitas dengan harga terjangkau? Keputusan ini memunculkan pertanyaan tentang profesionalitas dan keseriusan proyek tersebut. Gambar-gambar seperti ini justru mengingatkan kita pada kasus situs Elaelo yang dinyatakan hoaks oleh pemerintah—di mana kredibilitas konten digital dipertanyakan.

Bahkan bendera Amerika di kejauhan dalam gambar tersebut tampak tanpa bintang—simbolisme yang bisa ditafsirkan berbagai cara. Apakah ini pertanda sikap Trump terhadap federalisme? Atau sekadar kesalahan AI lainnya? Yang jelas, pilihan visual seperti ini tidak mencerminkan standar yang diharapkan dari sebuah situs web pemerintah.

Klaim Tanpa Bukti dan Realitas yang Pahit

TrumpRx mengklaim bahwa Presiden Trump "memenuhi janji yang menurut 'ahli' mustahil" dengan mengambil tindakan berani untuk menurunkan biaya obat resep. Namun, data berbicara lain. Setiap kali Trump mengumumkan kesepakatan baru yang konon bertujuan menurunkan harga obat, saham perusahaan farmasi justru mengalami kenaikan. Ini mengindikasikan bahwa pasar tidak percaya kebijakan Trump akan benar-benar menggerus keuntungan mereka.

Faktanya, kesepakatan Trump dengan perusahaan seperti Pfizer sebagian besar hanya menguntungkan pelanggan yang membayar tunai. Sementara mayoritas warga Amerika membayar obat melalui asuransi, sehingga tidak merasakan penurunan harga yang signifikan. Ditambah dengan rencana "Big Beautiful Bill" Trump yang justru akan menaikkan premi asuransi tahun depan, penghematan beberapa dolar untuk obat resep tidak akan cukup untuk mengimbangi biaya yang lebih besar tersebut.

An AI-generated image at the TrumpRX website during its launch on Oct. 10, 2025.

Masalah keamanan digital juga patut diwaspadai. Mengingat riwayat serangan hacker terhadap situs pemerintah, kehadiran platform baru seperti TrumpRx menimbulkan kekhawatiran akan kerentanan data kesehatan warga. Apalagi dengan kualitas desain yang dipertanyakan, apakah keamanan situs ini sudah memadai?

Konflik Kepentingan yang Telanjang

Yang paling mengkhawatirkan dari seluruh cerita TrumpRx adalah aroma konflik kepentingan yang begitu kuat. Donald Trump Jr., putra presiden, disebut-sebut duduk di dewan BlinkRx—perusahaan yang diuntungkan dengan kehadiran TrumpRx. Bahkan, Don Jr. akan menjadi tuan rumah "Future of Pharmaceuticals" summit pada Desember mendatang, yang membuat perwakilan perusahaan obat merasa cemas karena khawatir dipaksa bekerja dengan perusahaan yang memiliki koneksi dekat dengan keluarga presiden.

Pola ini mengingatkan kita pada praktik situs rekayasa untuk tujuan tertentu, meski dengan motivasi yang sangat berbeda. Jika platform e-commerce bisa dibuat untuk edukasi, maka TrumpRx justru sebaliknya—mengatasnamakan pelayanan publik namun berpotensi menguntungkan pihak tertentu.

National Design Studio, yang bertanggung jawab atas desain TrumpRx, juga tidak membantu citra situs ini. Di website mereka, studio ini memuji Trump dengan cara yang cenderung menggelikan: "Apa merek terbesar di dunia? Jika Anda menjawab Trump, Anda tidak salah." Pernyataan seperti ini lebih cocok untuk kampanye pemasaran daripada inisiatif pemerintah yang serius.

An AI-generated image at the TrumpRX website during its launch on Oct. 10, 2025. Masa Depan yang Tidak Menentu

Trump bersikeras dalam konferensi persnya bahwa bukan ide dia untuk menamai situs tersebut TrumpRx. Mungkin itu benar. Namun, stafnya tentu tahu apa yang membuat presiden senang—dan menempatkan namanya di segala sesuatu adalah hal yang pasti disukai Trump. Jika dia merasa penamaan itu tidak pantas (yang jelas-jelas tidak pantas), dia bisa menghentikannya. Kenyataannya, situs itu tetap menyandang namanya, dan wajahnya adalah hal pertama yang dilihat pengunjung.

Dengan tim kesehatan yang dipimpin oleh Mehmet Oz dan Robert F. Kennedy Jr.—yang minggu ini mengatakan bahwa bayi tumbuh di plasenta wanita—keyakinan publik terhadap kredibilitas inisiatif kesehatan Trump semakin dipertanyakan. Ketidaktahuan semacam ini mungkin sudah dinormalisasi di era Trump, namun tetap berbahaya untuk kebijakan kesehatan yang seharusnya berbasis sains.

Hanya waktu yang akan membuktikan apakah TrumpRx benar-benar membawa manfaat atau sekadar menjadi another Trump vanity project. Mengingat track record-nya selama ini, banyak yang tidak akan menahan napas menunggu keajaiban terjadi. Yang jelas, dengan semua kontroversi dan pertanyaan yang mengelilinginya, TrumpRx telah memulai perjalanannya dengan kaki yang salah—sangat salah.

SHARE: