Technologue.id, Jakarta - Serangan siber menjadi momok menakutkan bagi institusi dan negara. Serangan seperti itu mampu menyebabkan kerugian finansial, merusak reputasi, mencuri informasi sensitif sampai mengganggu infrastruktur penting seperti air dan listrik.
Ada banyak tips menghindari serangan siber salah satunya meningkatkan awareness terhadap teknologi, termasuk gadget. Pasalnya, gadget menjadi pintu utama bagi peretas untuk melakukan serangan siber.
Baca Juga:
XL Axiata: Merger dengan Smartfren, Itu Ranah Pemegang Saham
"Intinya, kita harus meningkatkan awareness, terutama pada semua gadget yang kita miliki. Perlu diketahui, baik handphone, tablet sampai laptop itu bisa dieksploitasi," kata Royke Tobing, Direktur Cyber Intelligence PT Spentera dalam acara Media Briefing Spentera 'Ancaman Operasi Intelijen Siber atas Indonesia', Kamis (25/4/2024).
Royke menambahkan, saat ingin mendownload atau muncul notifikasi untuk mengupdate aplikasi, disarankan untuk melakukannya dari Playstore atau Appstore. Kebanyakan pengguna justru mendownload dari situs lain.
"Kadang banyak orang yang sengaja maupun tidak sengaja mendownload aplikasi tidak pada tempatnya, misalnya Playstore atau Appstore. Mereka memanfaatkan aplikasi pihak ketiga dari situs pencarian misalnya. Ini yang berbahaya," tegasnya.
Selain itu, untuk menghadapi serangan siber, diperlukan tiga kunci utama yakni people, process dan technology. Jika perusahaan memiliki teknologi yang canggih tetapi seseorang tidak bisa mengoperasikannya, risiko terkena serangan siber cukup besar.
"Secanggih atau semahal apapun perangkat, tentu yang mengoperasikannya adalah pegawai Anda. Kalau pegawai Anda tidak pintar, maka risiko (serangan siber) makin besar," katanya.
Sebagai informasi, Spentera merupakan perusahaan konsultasi keamanan siber yang berdiri sejak 2011 dan fokus pada layanan pengujian penetrasi, penemuan kerentanan, penanganan insiden, dan forensik digital. Perusahaan ini secara konsisten memberikan layanan keamanan informasi serta solusi, sesuai dengan perkembangan ancaman siber.