Technologue.id, Jakarta - Teknologi layar sentuh saat ini menjadi salah satu fitur yang wajib ada pada kendaraan, khususnya mobil. Namun, fitur ini dianggap membahayakan kemanan dan keselamatan pengguna mobil.
Badan Keselamatan dan Keamanan Mobil yang bermarkas di Eropa (Euro NCAP) mengatakan bahwa layar sentuh pada mobil sangat tidak aman. Pasalnya, pengemudi selalu mencari dan menekan sejumlah tombol untuk mengaktifkan fitur-fitur tertentu sambil mengemudi.
Baca Juga:
5 Aplikasi Android Terbaik Maksimalkan Ibadah Puasa
Maka itu, Euro NCAP menyarankan kepada pabrikan mobil untuk kembali menghadirkan tombol/kendali fisik, Perangkat ini diklaim cukup mudah digunakan oleh pengendara maupun penumpang mobil.
"Kami menyarankan kepada pabrikan mobil untuk memiliki tombol manual yang mudah digunakan untuk mengaktifkan fitur-fitur utama seperti menyalakan wiper, lampu peringatan, serta indikato-indikator lainnya," ujar Richard Schram, Direktur Teknis Euro NCAP dilansir dari Auto Express, Rabu (13/3/2024).
Rencananya, proses ini akan mulai diterapkan pada tahun 2026 mendatang. Kontrol kendaraan yang intuitif dan mudah digunakan akan menjadi salah satu penilaian saat mobil melakukan uji keamanan dan keselamatan.
"Di masa depan, keberadaan kontrol fisik fitur-fitur pada mobil akan semakin penting dalam skema penilaian dan pemeringkatan," lanjut Schram.
Baca Juga:
Docotel Teknologi Gelar Event Lari DocoRun dengan Asisten Digital
Seperti diketahui, sejumlah produsen mobil saat ini tidak menawarkan mobil dengan kontrol fisik untuk fungsi yang sering digunakan seperti wiper dan indikator. Misalnya, meskipun Tesla Model 3 saat ini memiliki peringkat keselamatan bintang lima penuh, mobil tersebut hadir dengan desain sentuhan di roda kemudi untuk indikator dan wiper.
Di bawah panduan baru dari Euro NCAP, mobil masa depan dengan tata letak ini mungkin akan dihukum dengan skor keselamatan yang lebih rendah.