Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Sulit Gaet Investor, Startup Phantom Auto Tutup Operasi
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Phantom Auto, startup yang bergerak di bidang mengemudi jarak jauh (remote driving), terpaksa ditutup setelah gagal mendapatkan pendanaan baru. Berdasarkan laporan TechCrunch (13/3/2024), kegagalan meraup investasi ini terjadi pada putaran pendanaan yang baru-baru ini diajukan.

Sebelumnya, Phantom Auto telah mengumpulkan dana sebesar US$95 juta di early-stage dari berbagai investor, termasuk angel investor dan venture capital seperti Bessemer Venture Partners dan Maniv Mobility, perusahaan ekuitas swasta InfraBridge, serta investor strategis seperti ArcBest dan ConGlobal. Pendapatan terakhir startup ini adalah US$25 juta pada tahun 2023.

Startup ini nyaris mendapatkan putaran pendanaan berikutnya, namun gagal secara tak terduga, menurut sumber yang tidak mau disebutkan namanya. Di masa kejayaannya, startup teleoperasi asal San Francisco Selatan ini mempekerjakan sekitar 120 orang. Namun Phantom Auto secara bertahap telah memangkas stafnya tahun lalu, sehingga menyisakan kurang dari 100 orang pada minggu ini. Sulitnya penggalangan dana dalam 18 bulan terakhir menyebabkan gelombang efisiensi lainnya.

Baca Juga:
Kantongi Investasi, Startup Sawa Eco Kembangkan Proyek Kredit Karbon Biochar

Pendiri dan CEO Phantom Auto Shai Magzimof memposting di LinkedIn mengenai penutupan operasinya setelah berdiri selama tujuh tahun lalu di tengah hiruk pikuk teknologi kendaraan otonom.

"Setelah tujuh tahun berupaya untuk membentuk kembali masa depan pekerja fisik di Phantom Auto, kami telah membuat keputusan sulit untuk menutup operasi. Ada berbagai faktor yang berkontribusi terhadap hal ini, termasuk kondisi pasar dan pendanaan yang tidak mencukupi,” tulisnya.

"Saya mengucapkan terima kasih kepada karyawan, investor, pelanggan, mitra, dan semua yang telah bergabung dengan kami dalam perjalanan ini. Masa-masa ini penuh tantangan, namun perhatian utama saya adalah tim kami. Kami memiliki talenta luar biasa yang kini mencari peluang di pasar kerja. Saya berkomitmen untuk memberikan referensi bagi karyawan kami. Secara pribadi, saya akan mengambil jeda untuk bersantai dan memikirkan langkah selanjutnya," imbuhnya.

Sumber mengatakan kepada TechCrunch bahwa perusahaan memiliki daya tarik di sisi penerapan pelanggan. Namun, perusahaan ini masih bergantung pada pendanaan eksternal untuk mempertahankan operasinya dan pada akhirnya meningkatkan skalanya.

Baca Juga:
Nvidia hingga Jeff Bezos Investasi Jutaan Dollar di Startup Humanoid AI

Phantom Auto didirikan pada tahun 2017 dan awalnya berfokus pada penerapan teknologi teleops pada kendaraan otonom di jalan umum seperti robotaxi dan truk self-driving. Tim eksekutif perusahaan segera menyadari bahwa bahkan dengan teknologi yang dimilikinya, penerapan kendaraan komersial tanpa pengemudi dalam skala besar di jalan umum masih memerlukan waktu beberapa dekade lagi.

Phantom Auto berputar pada tahun 2019 dan mulai menerapkan sistem mengemudi jarak jauhnya ke bidang logistik, khususnya forklift dan truk pekarangan yang tidak memiliki otonomi serta robot pengantar trotoar otonom. Semua kendaraan ini beroperasi pada kecepatan rendah dan berada di lingkungan terbatas. Perusahaan ini memiliki perjanjian pelanggan dengan Maersk, CJ Logistics, ArcBest, dan startup bot trotoar otonom, Serve Robotics.

SHARE:

Ini Respons Kemenperin soal Proposal Investasi Apple Rp1,58 Triliun

Microsoft "Rayu" Pengguna Windows 10 untuk Beli PC Copilot+