Technologue.id, Jakarta - Di Hari Pelanggan Nasional yang jatuh pada tanggal 4 September 2024 kemarin, seorang warganet yang berprofesi sebagai jurnalis Dwi Wulandari membagikan keluhannya terhadap layanan purna jual (after sales) iBox selaku reseller dan service provider produk Apple.
Dalam unggahan di Facebook, Dwi menuturkan merasa kecewa terhadap penanganan perbaikan dan penggantian unit perangkat yang tidak ada kepastian meski sudah menghabiskan waktu lebih dari sebulan.
"Pertimbangan utama membeli gadget agak mahal di gerai resmi itu, ya karena merasa yakin after sales service (layanan purna jual)-nya terbaik. Makanya milih iBox Kokas-Jakarta waktu beli iPad gen air 5 dan keyboard Logitech, yang direkomendasikan petugasnya sudah tersertifikasi Apple," tulisnya pada hari Kamis, 5 September 2024.
Baca Juga:
Heboh Netizen Cari Sewa iPhone, Mau Pamer Saat Bukber Puasa
Menurut penuturannya, Dia membeli tablet dan aksesoris pendukung tersebut pada tanggal 12 Januari 2024. Namun baru tujuh bulan pemakaian, ada masalah konektivitas pada keyboard yang Dwi beli seharga Rp3 jutaan tersebut. Dwi pun berencana mengklaim masa garansi ke gerai pembelian di Kota Kasablanka.
"Karena masih masa garansi, datang dong ke gerai iBox Kokas. Akhirnya, dianjurkan langsung menuju TAM Service," ujarnya.
Lalu pada tanggal 6 Agustus, Dwi datang ke service center distributor TAM Service di daerah Roxy, Jakarta Barat. Kelengkapan kartu garansi dan unit perangkat dia serahkan ke pihak customer care. Saat itu, Dwi memperoleh nomor resi perbaikan SR0012408000210.
Menunggu informasi tentang progress perbaikan mulai dari seminggu, dua minggu, hingga tiga minggu lamanya tetap tidak ada kepastian kapan penggantian unit. Alasan yang diberikan oleh pihak TAM Service, karena belum ada unit pengganti yang tersedia.
Baca Juga:
Ini Alasan Apple Bakal Hapus App Store di iPhone dan iPad
Bahkan saat Dwi meminta tukar tambah produk, dijawab oleh petugas, "Untuk pergantian sesuai dengan type unit bapak/ibu." Padahal keyboard tersebut, dikatakan Dwi, sangat dibutuhkan untuk membantu pekerjaannya sehari-hari sebagai wartawan. Dan puncaknya sudah berlangsung selama sebulan hingga saat ini.
Dia mengkritisi perusahaan distributor sebesar iBox tidak memiliki manajemen rantai pasokan untuk mengelola seluruh aktivitas bisnis mereka.
"Perusahaan ritel teknologi sekelas ibox kok bisa-bisanya gak punya Supply Chain Management (manajemen rantai pasok) mumpuni dan terintegrasi, untuk memastikan stok. Kalah dong, sama UMKM yang katanya go digital-nya baru masuk kategori entry-level, tapi sudah punya SCM yang lebih baik," ujarnya.
"Mumpung kemarin baru aja perayaan Hari Pelanggan Nasional, aku ingin menagih janji merek iBox. Brand promise itu krusial. Kalau gak bisa kasih kepastian, jangan juga kasih harapan palsu," katanya.