Technologue.id, Jakarta – Kabar burung yang terdengar, Samsung tampaknya mengincar satu revolusi besar di bisnisnya. Taipan asal Negeri Ginseng itu berencana untuk mengorganisir lini smartphone kelas bawah hingga menengahnya, yaitu dengan menghapuskan seri Galaxy J. Mengutip GSMArena.com (18/09/2018), seri Galaxy J disebut bakal digabungkan dengan seri yang setingkat di atasnya, Galaxy A. Sementara itu, untuk pasar entry-level ke low-mid, Samsung akan mengeluarkan produk baru di bawah brand Galaxy M.
Baca juga:
Galaxy A7 (2018), Smartphone Pertama Samsung dengan Triple-Camera
Dari sumber yang redaksi kutip, dihentikannya produksi seri Galaxy J ini bertujuan agar Samsung bisa fokus untuk berkompetisi melawan kompetitor asal China yang menggarap pasar menengah ke bawah. Galaxy M bakal mengurusi entry-level, sementara Galaxy A menyasar konsumen menengah ke atas. Untuk kelas atas, Samsung akan tetap mengandalkan Galaxy S dan Note. Organisasi ulang ini dipandang krusial. Pasalnya, tekanan dari brand China makin kuat, terlihat dari Huawei dan Xiaomi yang terus mendongkrak pasar smartphone global dan Indonesia.Baca juga:
Akan Ada Smartphone Samsung Kelas Menengah Ber-chipset Snapdragon 845?
Sebagaimana telah redaksi beritakan sebelumnya, bukti bahwa Samsung tengah tertekan oleh vendor asal China adalah ketika Agustus lalu, perusahaan berumur 80 tahun ini harus menutup salah satu dari dua pabriknya di China, tepatnya di wilayah Tianjin. Alasannya, angka pertumbuhan Samsung di China melambat.Baca juga:
Penyebab lainnya adalah merosotnya pangsa pasar Samsung menjadi 1 persen saja. Jauh lebih rendah dari lima tahun sebelumnya ketika mereka masih menguasai 20 persen market share di sana.