Technologue.id, Jakarta - Nissan memamerkan line produksi uji coba baterai solid-state yang sedang dalam konstruksi di Pabrik Yokohama di Prefektur Kanagawa. Uji coba ini bertujuan untuk mempromosikan pengembangan dan teknologi manufaktur inovatif untuk baterai.
Berdasarkan visi jangka panjang Nissan Ambition 2030, Nissan berencana meluncurkan kendaraan listrik yang dilengkapi baterai pada tahun fiskal 2028. Kabarnya, lebih dari 20 mobil listrik yang akan diluncurkan pada tahun tersebut.
Baca Juga:
Ambisi Nissan Terkait Elektrifikasi Tahun 2030, Terus Fokus di Kejuaraan Formula E
Baterai all-solid-state diklaim akan menjadi game changer bagi kendaraan listrik, memiliki potensi kepadatan energi sekitar dua kali lipat baterai litium-ion konvensional. Selain itu, baterai ini memiliki waktu pengisian daya yang jauh lebih singkat dan biaya yang lebih rendah karena lebih hemat biaya.
Kabarnya, Nissan bakal menggunakan baterai solid-state di berbagai segmen kendaraan, termasuk truk pickup. Sehingga, sanggup menjadikan kendaraan listriknya lebih kompetitif.
Selain itu, Nissan juga tengah melakukan penelitian dan pengembangan yang luas, mulai dari penelitian bahan baterai tingkat molekuler hingga pengembangan kendaraan listrik dan bahkan meneliti kota dengan mobil listrik sebagai penyimpanan baterai.
Baca Juga:
Rencana Nissan di Pasar Otomotif Global, Mau Luncurkan 30 Mobil Baru dalam 3 Tahun
Langkah Nissan ini sebenarnya sudah dilakukan BYD. Bahkan, baterai mobil listrik BYD bernama Baterai Blade ini memiliki tingkat keamanan yang tinggi karena sudah melewati serangkaian uji coba seperti di tusuk paku.
Dalam pengujiannya, Baterai Blade BYD tidak mengeluarkan asap atau api setelah ditembus, dan suhu permukaannya hanya mencapai 30 hingga 60°C. Dalam kondisi yang sama, baterai litium terner melebihi 500°C dan terbakar hebat.