
Technologue.id, Jakarta - Setelah kehilangan putranya karena bunuh diri, Becca Dallas mengambil langkah hukum yang mengejutkan dan berpotensi menjadi preseden. Ia mengajukan gugatan terhadap dua raksasa platform digital Roblox dan Discord, karena menuduh keduanya bertanggung jawab atas kematian yang salah (wrongful death) dari putranya, Ethan Dallas.
Seperti yang dilaporkan pertama kali oleh The New York Times, gugatan ini tidak hanya menggambarkan runtutan peristiwa tragis, tetapi juga menyoroti celah besar dalam keamanan daring bagi anak-anak. Ini bisa menjadi kasus penting dalam membentuk regulasi masa depan untuk dunia digital.
Gugatan tersebut menceritakan bagaimana Ethan, seorang anak di bawah umur, terlibat dalam interaksi dengan pengguna yang dikenal sebagai "Nate" melalui Roblox dan Discord. Belakangan, Nate diduga kuat merupakan Timothy O'Connor, pria 37 tahun yang sebelumnya telah ditangkap atas tuduhan kepemilikan pornografi anak dan penyebaran materi berbahaya kepada anak di bawah umur.
Baca Juga:
ChatGPT Terlibat Kasus Bunuh Diri, OpenAI Kena Gugat
Ethan, menurut gugatan, sempat menceritakan pengalamannya kepada ibunya, termasuk interaksi tersebut, sebelum akhirnya mengakhiri hidupnya empat bulan kemudian.
Menurut laporan NYT, gugatan ini bisa menjadi yang pertama dari jenisnya terhadap Roblox, platform game online yang menampung puluhan juta pengguna, sebagian besar di antaranya adalah anak-anak dan remaja.
Dalam tanggapannya, juru bicara Roblox menyatakan bahwa masalah keselamatan anak adalah tantangan industri secara menyeluruh, dan bahwa perusahaan saat ini tengah mengembangkan fitur-fitur keselamatan baru, sambil tetap bekerja sama dengan penegak hukum dalam kasus-kasus semacam ini.
Namun, banyak pihak menilai bahwa tanggapan tersebut belum cukup konkret untuk mengetahui sejauh mana tanggung jawab platform terhadap pengawasan interaksi penggunanya, terutama anak-anak.
Platform komunikasi Discord juga menjadi bagian dari gugatan ini, mengingat banyak interaksi mendalam antara Ethan dan Nate terjadi di luar Roblox, tepatnya di server Discord pribadi. Discord sendiri sebelumnya telah menghadapi kritik atas kurangnya moderasi dalam server privat, yang seringkali menjadi tempat persembunyian bagi pelaku kejahatan digital.
Baca Juga:
Kalah Saing, Elon Musk Gugat Apple dan OpenAI
Gugatan ini bukanlah kritik pertama terhadap Roblox. Pada bulan Agustus, Jaksa Agung Louisiana, Liz Murrill, mengajukan gugatan yang menuduh Roblox gagal menyediakan kontrol keamanan dasar untuk melindungi penggunanya yang sebagian besar adalah anak-anak. Jaksa Agung Florida, James Uthmeier, juga meluncurkan investigasi atas dugaan bahwa platform tersebut mengekspos anak-anak pada konten berbahaya dan pelaku kejahatan daring.
Dalam menanggapi kritik ini, Roblox telah mulai melakukan sejumlah perubahan, termasuk pembatasan lebih ketat terhadap konten dalam fitur "Experiences", perluasan sistem estimasi usia ke seluruh pengguna, serta penambahan alat pelaporan dan moderasi berbasis AI
Namun, banyak pengamat menyebut langkah-langkah ini terlambat dan reaktif, bukan proaktif.
Jika gugatan Becca Dallas berhasil, ini bisa menjadi titik balik besar dalam pertanggungjawaban hukum platform digital atas keselamatan anak-anak di layanan mereka. Hasilnya bisa memengaruhi standar keamanan industri, bentuk regulasi baru, dan bahkan desain sistem interaksi online ke depannya.