Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Prosa.ai Hadirkan Inovasi Terbaru Text-to-Speech dengan 40 Suara Beragam
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Prosa.ai, perusahaan yang berfokus dalam pengembangan produk berbasis Artificial Intelligence (AI) dan Natural Language Processing (NLP), meluncurkan inovasi terbaru dalam produk Text-to-Speech (TTS) yaitu sebuah solusi berbasis cloud yang dapat memenuhi kebutuhan dalam mengubah teks menjadi suara. Produk terbaru ini menampilkan sejumlah pembaruan yang signifikan dibandingkan dengan dengan versi sebelumnya.

Produk TTS Prosa.ai saat ini menawarkan peningkatan signifikan dibandingkan dengan versi sebelumnya pada tahun 2021 hanya terdapat tiga suara yang tersedia, dengan satu suara laki-laki dan dua suara perempuan, serta hanya mendukung TTS Bahasa Indonesia. Pada tahun 2024, Prosa.ai menyediakan 10 suara baru, termasuk suara Bahasa Inggris, serta fitur "jeda" dan "custom voice".

Baca Juga:
Perusahaan Pemrosesan Bahasa Berbasis AI, Prosa.ai Luncurkan Banyak Fitur Baru

Fitur tersebut memungkinkan pengguna untuk menciptakan hingga 40 variasi suara yang berbeda dalam waktu yang singkat dan hasilnya dapat diunduh dalam berbagai format audio yang mendukung berbagai platform, seperti video YouTube, TikTok, dan media sosial lainnya.

Teguh Eko Budiarto, Co-Founder & CEO Prosa.ai. mengungkapkan hal yang menjadi pembeda dibandingkan produk sebelumnya. "Teknologi Text-to-Speech memang bukanlah hal yang baru. Meskipun begitu, Prosa TTS memiliki keunggulan lainnya dibanding produk Text-to-Speech lainnya, seperti model-model suara yang dihasilkan oleh Prosa TTS itu unik, tidak bisa ditemukan di produk Text-to-Speech lainnya. Selain itu, kamus tata bahasa Prosa TTS juga selalu kami perbarui sehingga dapat meminimalisir kesalahan pengucapan".

Prosa Text-to-Speech (TTS) dilengkapi dengan berbagai macam fitur yang memudahkan pengguna, yaitu Speech Synthesizer (penyintesis ucapan) yang membantu memudahkan pengubahan teks tertulis menjadi sebuah ucapan. Human-sounding Voices merupakan teknologi yang memungkinkan pengguna dapat memilih karakter suara dan gaya bicara manusia yang natural.

Baca Juga:
Fitur Baru Meta Berbasis AI Generatif untuk Ads Manager

Lalu ada juga Voice tuning yang merupakan fitur yang dapat menyesuaikan tinggi rendahnya nada serta mengatur kecepatan berbicara. Terakhir, Flexible Audio File yaitu fitur yang dapat menghasilkan audio dalam berbagai format (WAV, MP3 dan OPUS) sehingga pengguna dapat memutar, menyimpan atau mengunding audio tersebut.

"Fitur lain yang ingin dikembangkan yaitu fitur emosi dalam suara (sedih, marah, takut dll) serta kami ingin mengembangkan marketplace bagi Voice Talent yang ingin menjadi bagian dari suara Prosa TTS dan mendapatkan hasil keuntungan dari marketplace ini. Sehingga dapat meningkatkan jumlah pengguna baru sebesar 2x lipat (YoY) dan jumlah transaksi sebesar 1,5x lipat (YoY) dari tahun sebelumnya," ujar Teguh.

Meskipun Prosa.ai mulai merambah ke pasar B2C dengan menghadirkan produk TTS untuk individu, perusahaan ini tetap fokus pada pasar B2B. Selain TTS, Prosa.ai juga memiliki sejumlah produk lain yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan, termasuk speech-to-text, dan lainnya.

Produk TTS sendiri juga mendapatkan permintaan dari berbagai sektor, termasuk penerbit buku, perusahaan transportasi, media dan agensi pemasaran, serta instansi pemerintah dan perusahaan startup.

SHARE:

Jensen Huang, dari Pelayan Restoran Kini Jadi Orang Terkaya Rp2.000 Triliun

Menkomdigi: Warisan Budaya Jadi Elemen Strategis Perkuat Indonesia di Tingkat Global