Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
PMCO Fall Spirit Diretas, Pemain Tuntut Boikot Turnamen
SHARE:

Sebagai salah satu acara yang paling ditunggu para pecinta PUBG Mobile, PMCO Fall Split 2020 telah hadir di jalan-jalan di India dan Pakistan. Setiap tim harus melalui beberapa pertempuran melawan tim lain untuk mendapat tiket ke semi final. Sayangnya, PMCO season ini dikabarkan memiliki celah untuk 'cheat', bagaimana hal itu bisa terjadi dalam turnamen profesional tersebut?.

Dalam Instagram story-nya, TSM Entity's Ghatak mendesak panitia PMCO untuk mengambil tindakan secepatnya sekaligus menyerukan dukungan dari para pendukungnya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang media sosial. Kemungkinan masalah ini akan viral sebelum sampai ke panitia PMCO.

Laporan lain mengatakan ada sebuah tim yang mengubah namanya jadi 'Hater Esports' untuk terus memainkan Group Stage. Sementara itu, seorang bernama Fintox Esports kedapatan menggunakan alat peretas saat Kull, pendiri Villager Esports, memposting video di Instagram-nya untuk menunjukkan bukti kepada orang-orang.

https://www.instagram.com/p/CD0_HLcnnhJ/?igshid=1b1cw2uzwosvr

Lebih mengejutkan, PMCO Fall Split Group Stage Day 2 di Pakistan juga ditahan karena perilaku mencurigakan dari beberapa pemain. Misalnya, komunitas YouTuber sudah go public dengan bukti-bukti yang menentang tim 'I Don't Lose'. Seperti diberitakan, panitia harus mengadakan pertemuan semua kapten untuk menjelaskan tuduhan hack kemudian memutuskan untuk menghentikan sisa pertandingan PMCO Pakistan.

Caster Ocean Sharma juga pernah menyebutkan masalah ini di vlog K18. Sementara semua tim sudah menjadi empat grup (delapan tim berasal dari PMCO Spring 2020 sementara 24 tim lainnya sudah lolos Kualifikasi), beberapa dari mereka mulai melawan hack dan memboikot PMCO Pakistan untuk memurnikan pertandingan esports.

SHARE:

Uji Starship, SpaceX Pilih Turunkan Roket ke Laut Dibanding Ditangkap

Ini Alasan Departemen Kehakiman AS Tuntut Google Jual Chrome