Technologue.id, Jakarta - Migrasi ke teknologi digital menjadi semakin relevan untuk mendukung para pelaku usaha beradaptasi di saat pandemi Covid-19. Oleh karena itu, sudah sepatutnya digitalisasi UMKM perlu digaungkan dan didorong bukan hanya untuk bertahan di masa adaptasi kebiasaan baru ini, namun untuk dapat menyambut peluang di masa mendatang. Semangat mendigitalisasi UMKM inilah yang mendorong Youtap untuk bekerja sama dengan Pemkot Semarang dalam merealisasikan solusi aplikasi dagang pada ekosistem ekosistem strategis UMKM, seperti pasar dan PKL.
Youtap Indonesia, perusahaan teknologi pertama yang memiliki layanan untuk membantu para pelaku usaha, terus proaktif dalam mendukung pedagang agar tetap bertahan dan tumbuh melalui penggunaan teknologi digital.
Youtap memberikan solusi secara komprehensif dan tepat guna bagi para pedagang, antara lain kemampuan pencatatan penjualan, mengelola dagangan, hingga penerimaan pembayaran non-tunai yang lebih aman di masa pandemi. Aplikasi Dagang Youtap juga sangat mudah dipahami oleh kelompok usia manapun, dan dapat dengan mudah diunduh dari gawai pintar (smartphone).
Herman Suharto, CEO Youtap Indonesia mengatakan, "Kami ingin UMKM bisa memahami potensi yang dimilikinya dan semakin baik dalam mengelola bisnisnya. Maka sebagai bagian dari program Bersih Sehat Aman kami di masa pandemi ini, kami terus mendorong pembayaran untuk dilakukan secara non-tunai. Dengan bekerjasama dengan Pemerintah Kota Semarang, kami berharap Youtap dapat membantu pemberdayaan UMKM sehingga mereka akan siap bertahan di masa sekarang dan tetap maju dengan memulai langkah digital."
Di area Kota Semarang sendiri tercatat sudah 40 ekosistem pedagang di Semarang yang terdigitalisasi dengan menggunakan sistem Youtap, seperti Pasar Peterongan, PKL Simpang 5, PKL Kalisari, PKL Kota Lama dan PKL Imam Barjo. Jumlah ekosistem ini masih akan terus meningkat dan semakin menambah jumlah ekosistem Youtap. Tidak hanya itu, upaya Youtap mendorong transaksi nontunai pun berbuah manis.
Berdasarkan data yang dihimpun selama dua minggu memasuki masa kenormalan baru, tercatat Jawa Tengah memegang angka tertinggi dalam mengadopsi transaksi non-tunai bagi mitra merchant baru, yakni sebesar 34%.
Walikota Semarang, Hendrar Prihadi, menyatakan apresiasinya terhadap dukungan yang diberikan oleh Youtap. "Kami sangat mengapresiasi kontribusi Youtap dalam upayanya untuk mendorong digitalisasi pelaku UMKM di Kota Semarang. Keberadaan ekosistem digital seperti Youtap mampu mempermudah akses bagi pengusaha untuk memulai langkah bisnis secara digital. Sejalan dengan semangat Bergerak Bersama, maka upaya pemerintah dalam mendorong perekonomian khususnya di Kota Semarang ini menjadi terasa lebih mudah dengan adanya kerja sama antara pemerintah, swasta dan masyarakat. Lewat inisiatif sekaligus fasilitas yang diberikan, diharapkan semangat serta kegigihan dari para pelaku usaha dalam beradaptasi di masa kenormalan baru bisa jauh meningkat hingga akhirnya roda ekonomi bisa berjalan dengan lancar," terang Hendi, sapaan akrab wali kota.
Selain itu, untuk mengimplementasikan pola hidup bersih, sehat dan aman bagi ekosistemnya selama masa adaptasi kebiasaan baru pandemi COVID-19, Youtap turut membangun ratusan wastafel di Kota Semarang.
Pembangunan ini menyusul inisiatif setelah sebelumnya Youtap telah menghadirkan fasilitas cuci tangan di beberapa ekosistem UMKM di kota Bandung dan Tangerang Selatan. Fasilitas cuci tangan ini nantinya akan tersedia di 88 titik yang tersebar di berbagai macam lokasi.
Tidak hanya lokasi perbelanjaan, Youtap juga menempatkan fasilitas tersebut di beberapa lokasi strategis seperti kantor camat, puskesmas, fasilitas publik, hingga kantor walikota. Disamping itu, untuk membantu meminimalisir risiko penularan COVID-19, Youtap turut menyiapkan ribuan masker yang akan dibagikan di area pasar untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat di ekosistemnya.