Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Pasca Didiskriminasi, Pegawai Google Ini Malah Dipecat
SHARE:

Technologue.id, Jakarta – Google kesandung masalah (lagi). Kali ini, percikan api yang dirasakan Google dipantik oleh mantan pegawainya sendiri, Tim Chevalier. Pria yang di Google menduduki posisi developer software itu mengaku kalau raksasa internet tersebut telah bertindak tak adil, melakukan diskriminasi, hingga akhirnya memecatnya pada November 2017 ketika ia melayangkan komplain. Melansir BusinessInsider.com (22/02/2018), Chevalier menilai diskriminasi yang dilakukan Google itu dikarenakan mereka tak menghargai keberagaman juga dirinya sebagai gay, transgender, dan berkebutuhan khusus.

Baca juga:

Google Lebur Android Pay dan Google Wallet

Tudingan sikap misoginis yang dialamatkan pada Google ini tertuang dalam gugatan hukum yang dikirimkan Chevalier beserta pengacaranya. Dalam tuntutan tersebut, pengacara Chevalier menyatakan kalau kliennya telah dihentikan secara tidak wajar dan Google telah melanggar hukum dengan membiarkan lingkungan kerjanya tak bersahabat. Chevalier turut menambahkan kalau alasan Google memecatnya, dengan mengklaim bahwa posting di media sosialnya berisi komplain diskriminasi yang ia alami terlalu bias. "Undang-undang anti-diskriminasi dimaksudkan untuk melindungi kelompok-kelompok yang terpinggirkan dan kurang terwakili, bukan malah untuk menyerang mereka," katanya.

Baca juga:

Google Ingin Deteksi Penyakit Jantung Lewat Tatapan Mata

Sementara itu, juru bicara Google, Gina Scigliano, menjelaskan bahwa Google sudah menekankan pada karyawannya kalau tindakan terkait streotyping berbasis ras atau sara adalah hal yang dilarang di tempat kerja. "Mayoritas karyawan kami berkomunikasi dengan cara yang sesuai dengan kebijakan kami. Tapi ketika seorang karyawan tidak, itu adalah sesuatu yang harus kita anggap serius. Kami selalu membuat keputusan tanpa memperhatikan pandangan politik karyawan," belanya.

Baca juga:

Gelontorkan Rp 33 Triliun, Google Ingin Buat Data Center Baru

Belum lama ini, Google juga digugat mantan pegawainya, James Damore, yang justru mempertanyakan sikap pro terhadap keragaman Google. Damore menuntut Google karena dirasa mendiskriminasi para konservatif seperti dirinya.

SHARE:

Fitur Energy Score Galaxy Ring Dukung Kesehatan dan Produktivitas Pengguna

Jensen Huang, dari Pelayan Restoran Kini Jadi Orang Terkaya Rp2.000 Triliun