Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Pasar Kripto Terjun Bebas, Bitcoin dan Altcoin Anjlok Parah
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Gelombang merah menyapu seluruh pasar kripto dengan kekuatan yang belum pernah terlihat dalam beberapa bulan terakhir. Dalam hitungan hari saja, triliunan rupiah menguap dari portofolio investor, mengingatkan kita betapa volatilnya aset digital ini bisa berubah drastis. Pernahkah Anda merasa seperti sedang menonton film horor finansial di mana monster bearish tiba-tiba bangun dari tidur panjangnya?

Tekanan jual massal yang terjadi pada awal pekan kedua November ini bukanlah koreksi biasa. Ini adalah badai sempurna yang menggabungkan kekhawatiran siklus halving historis dengan gelombang likuidasi posisi leverage yang berantai. Sentimen investor global yang sebelumnya optimis tiba-tiba berbalik 180 derajat, beralih ke mode penghindaran risiko atau risk-off yang ekstrem.

Ketidakpastian pasar memaksa para trader untuk mengambil langkah defensif dengan menarik modal dari aset berisiko tinggi. Mari kita telusuri lebih dalam bagaimana krisis ini berkembang dan apa yang sebenarnya terjadi di balik layar pasar kripto global.

Bitcoin Memimpin Koreksi, 14.63% Nilainya Menguap

Sebagai patokan utama pasar kripto, Bitcoin (BTC) mengalami tekanan jual yang sangat signifikan. Aset digital terbesar ini tercatat terkoreksi 14,63% dalam kurun waktu satu bulan terakhir, memperdagangkan level US$91.480,55. Penurunan yang cukup dalam ini langsung berdampak pada kapitalisasi pasar Bitcoin yang menyusut menjadi sekitar US$1,83 triliun.

Fakta mengejutkan adalah bagaimana Bitcoin kehilangan sebagian besar keuntungan dan momentum bullish yang sempat terbentuk sejak awal tahun. Seperti yang diungkap dalam analisis sebelumnya, fenomena ini bukan kali pertama terjadi namun skalanya kali ini cukup membuat para investor veteran sekalipun merasa was-was.

Bagi Anda yang baru terjun ke dunia kripto, mungkin bertanya-tanya: apakah ini akhir dari bull run? Atau hanya koreksi sehat sebelum melanjutkan tren naik? Jawabannya kompleks, tetapi data menunjukkan bahwa tekanan jual masih cukup kuat untuk membuat pergerakan harga tidak menentu dalam beberapa hari ke depan.

Altcoin Terpukul Lebih Dalam, Solana Jadi Korban Terbesar

Jika Bitcoin mengalami koreksi signifikan, maka nasib altcoin justru lebih memprihatinkan. Ethereum (ETH) sebagai aset kripto terbesar kedua tidak luput dari tekanan, melemah 3,06% secara harian dan anjlok hingga 15,34% dalam sepekan. Harganya terseret ke level US$3.033,82, menghapus sebagian besar keuntungan yang diraih dalam kuartal ketahun.

Namun yang paling mengkhawatirkan adalah performa Solana (SOL). Aset ini menjadi salah satu yang paling terpukul dalam aksi jual kali ini, merosot tajam sebesar 5,40% dalam 24 jam terakhir dan mencatatkan penurunan mingguan mencapai 21,45%. Dengan harga terkini di posisi US$131,52, SOL kehilangan hampir seperlima nilainya dalam seminggu saja.

XRP juga mengalami nasib serupa dengan pelemahan signifikan sebesar 3,81% secara harian dan 15,15% secara mingguan, kini diperdagangkan di level US$2,15. Aset-aset populer lainnya seperti Dogecoin (DOGE) merosot 4,39% dan Cardano (ADA) amblas 4,93%. Derasnya aksi jual pada altcoin ini jelas menandakan kepanikan investor yang mencoba melikuidasi portofolio berisiko tinggi mereka.

Stablecoin Jadi Tempat Berlindung, Likuiditas Menyusut

Di tengah kekacauan ini, dua stablecoin terbesar—Tether (USDT) dan USD Coin (USDC)—bergerak relatif stabil. Meskipun pergerakan harganya terlihat datar, terdapat volatilitas kecil yang mengindikasikan adanya penurunan likuiditas di pasar. Fenomena ini menjadi sinyal jelas bahwa investor memilih untuk memarkir dana mereka dalam bentuk aset stabil sembari menanti sinyal pasar yang lebih jelas.

Strategi "flight to safety" ini sebenarnya wajar dalam kondisi pasar yang tidak menentu. Namun yang perlu diwaspadai adalah berkurangnya likuiditas dapat memperparah volatilitas karena pergerakan harga menjadi lebih sensitif terhadap order yang masuk. Seperti yang dialami Elon Musk beberapa waktu lalu, volatilitas tinggi bisa berdampak pada kerugian besar bahkan bagi pemain besar sekalipun.

Pertanyaannya sekarang: berapa lama investor akan bertahan dalam posisi defensif? Apakah ini awal dari koreksi berkepanjangan atau hanya jeda sesaat sebelum melanjutkan tren naik?

Faktor Pendorong di Balik Krisis November

Tekanan yang terjadi saat ini menambah daftar panjang kekhawatiran pasar menyusul pelemahan Bitcoin dalam beberapa pekan terakhir. Kekhawatiran siklus halving historis menjadi salah satu pemicu utama, di mana investor khawatir bahwa efek positif halving mungkin sudah tercapai di harga sebelumnya.

Gelombang likuidasi pada posisi leverage juga memperburuk situasi. Ketika harga mulai turun, posisi leverage terpaksa dilikuidasi yang kemudian menekan harga lebih dalam lagi—menciptakan efek domino yang sulit dihentikan. Padahal, belum lama ini Bitcoin sempat menembus level tertinggi yang membuat banyak investor terlalu percaya diri dengan membuka posisi leverage besar-besaran.

Perubahan sentimen investor global yang beralih ke mode risk-off turut memperparah situasi. Ketidakpastian ekonomi global, tekanan inflasi, dan kebijakan moneter bank sentral utama dunia membuat investor lebih memilih aset safe haven tradisional seperti emas dan obligasi pemerintah.

Bagi Anda yang masih memegang posisi di pasar kripto, periode seperti ini menguji kesabaran dan strategi investasi. Apakah Anda tipe investor yang panik menjual atau justru melihat ini sebagai peluang akumulasi? Jawabannya tergantung pada horizon investasi dan toleransi risiko masing-masing.

Yang pasti, sejarah telah membuktikan bahwa pasar kripto memiliki siklus naik-turun yang tak terhindarkan. Koreksi seperti ini, meski terasa menyakitkan, sebenarnya adalah bagian alamiah dari pasar yang sehat. Yang terpenting adalah belajar dari setiap siklus dan tidak terbawa emosi dalam mengambil keputusan investasi.

SHARE:

Motorola G 2026 & G Play 2026: Smartphone 5G Murah dengan Baterai 2 Hari

GPT-5.1 Resmi Dirilis: Revolusi AI dengan Dua Kepribadian