Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Pasar Bergoyang, Bitcoin Sentuh US$85.000
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Harga Bitcoin (BTC) kembali menunjukkan tren positif dengan menembus kisaran US$85.000 di awal pekan ini. Pergerakan ini terjadi di tengah tarik ulur sentimen pasar yang dipicu oleh kebijakan tarif Trump. Pengumuman awal terkait penangguhan tarif impor untuk barang elektronik memberikan angin segar bagi sektor teknologi dan turut mendorong aset kripto.

Namun, pernyataan Trump berikutnya yang mengindikasikan tarif tetap akan berlaku, meskipun dengan potensi penurunan, kembali menimbulkan ketidakpastian. Pengecualian tarif ini bersifat sementara, seiring dengan persiapan kebijakan tarif baru yang lebih spesifik, terutama untuk industri semikonduktor. Financial Expert Ajaib, Panji Yudha, menilai pemulihan ini sebagai cerminan daya tahan pasar kripto di tengah ketidakpastian global, bukan hanya respons terhadap kebijakan tarif.

Dari sisi makroekonomi, data inflasi AS terbaru memberikan kejutan positif. Indeks Harga Konsumen (IHK) Maret hanya naik 2,4% YoY, di bawah ekspektasi dan menjadi laju terendah sejak September lalu. Indeks Harga Produsen (PPI) juga turun 0,4%, penurunan bulanan terbesar sejak Oktober 2023, menandakan meredanya tekanan harga dari produsen.

Panji Yudha menjelaskan bahwa data inflasi ini turut berkontribusi pada pemulihan harga BTC. Meski demikian, ia mengingatkan bahwa penurunan inflasi ini bisa bersifat sementara. Risiko dari efek lanjutan tarif dan kebijakan hawkish The Fed tetap menjadi faktor tekanan.

Risalah pertemuan The Fed pada Maret menunjukkan kekhawatiran akan potensi kenaikan inflasi, terutama jika tarif Trump meningkatkan biaya impor. Mayoritas pelaku pasar saat ini memperkirakan The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 bps pada pertemuan 18 Juni 2025. Ekspektasi ini muncul di tengah kekhawatiran perlambatan ekonomi.

Meskipun Bitcoin menguat, terjadi arus keluar dari ETF spot Bitcoin di AS sebesar $172,69 juta pada pekan lalu. Hal ini mengindikasikan kehati-hatian investor institusional terhadap risiko jangka pendek. Kabar positif datang dari Ethereum (ETH) dengan disetujuinya perdagangan options oleh SEC AS, yang diharapkan menarik minat institusi.

Pada Selasa pagi (15/4/2025), harga Bitcoin (BTC) tercatat di $84.932. BTC berhasil menembus MA-20 dan diperdagangkan di atas MA-50, membuka peluang breakout dari resistance $85.000 menuju target selanjutnya di $91.000. Pasar kripto kini bersiap menghadapi serangkaian data ekonomi penting AS menjelang libur Good Friday.

Data-data seperti ekspektasi inflasi konsumen, penjualan ritel AS, produksi industri, dan klaim pengangguran awal akan menjadi penentu arah pasar. Ketidakpastian arah suku bunga dan kebijakan dagang AS tetap menjadi katalis utama bagi pasar kripto dalam jangka pendek. Investor disarankan untuk fokus pada manajemen risiko dalam kondisi seperti ini.

Panji Yudha menyimpulkan bahwa pasar saat ini berada dalam fase ketidakpastian. Investor yang siap dengan strategi defensif namun fleksibel akan lebih mampu memanfaatkan peluang tanpa terjebak dalam volatilitas jangka pendek.

SHARE:

Overwatch Bakal Rilis Versi Mobile, Akhirnya Bukan Cuma Mimpi!

Rincian Harga dan Kuota Paket IM3 SimpelRoam Haji