SHARE:
Technologue.id, Jakarta – Di Indonesia, nama aplikasi StarMaker mungkin belum setenar Smule. Akan tetapi faktanya, aplikasi karaoke itu telah mampu membuat perusahaan browser Opera terpikat.
Baca juga:
Opera Touch, Lebih Optimal untuk Satu Tangan
Kepada redaksi, Opera Limited mengabarkan bahwa pihaknya telah melakukan investasi strategis ke StarMaker Inc., sebuah perusahaan teknologi media sosial yang bergerak dalam industri musik dan hiburan. Kucuran dana investasi yang diberikan perusahaan yang berbasis di Norwegia itu senilai US$30 juta atau Rp450 miliar, dengan pre-money valuation senilai US$125 juta (Rp1,875 triliun) melalui pembelian saham preferen yang diterbitkan oleh StarMaker, menunjukkan kepemilikan saham sebesar 19,35 persen.Baca juga:
Tingkatkan Minat Membaca, Opera Sajikan Puluhan Ribu e-Book Gratis
Seperti Smule, StarMaker memungkinkan penggunanya untuk merekam dan membagikan video musik mereka, berduet dengan musisi atau pengguna lain, sampai mengikuti idola mereka di platform tersebut. Opera mengklaim basis pengguna StarMaker cukup kuat dan aktif di Indonesia, juga beberapa berkembang negara lain seperti di India dan Timur Tengah. Frode Jacobsen, CFO Opera, mengungkapkan (06/11/2018), "StarMaker melengkapi konten menarik yang sudah ada pada platform Opera News, untuk itu, kami bersemangat untuk mengambil bagian dalam perjalanan perusahaan dalam melanjutkan inovasi produk serta pertumbuhan pengguna.”Baca juga:
Sejatinya, Opera dan StarMaker telah saling berafiliasi. CEO sekaligus Chairman Board of Directors Opera, Yahui Zhou, merupakan salah satu pemilik StarMaker. Investasi ini sendiri disebut tak akan mengubah kendali Zhou, karena ia akan tetap memegang 65,78 persen dari ekuitas di StarMaker. Walau begitu, Board of Directors Opera telah memperoleh analisis valuasi dari bank investasi pihak ketiga yang berdiri sendiri sebelum mendapatkan persetujuan dari transaksi ini.