Technologue.id, Jakarta – Sebuah laporan terbaru dari SellCell menunjukkan bahwa iPhone Air mungkin menjadi salah satu model iPhone dengan performa penjualan dan nilai jual kembali terburuk dalam beberapa tahun terakhir. Analisis tersebut didasarkan pada data harga tukar tambah dari lebih dari 40 perusahaan pembelian kembali di AS, yang dipantau selama periode sepuluh minggu sejak peluncuran seri iPhone 17.
Hasilnya menunjukkan penurunan nilai yang cukup tajam pada lini iPhone Air, jauh lebih buruk dibandingkan model iPhone 17 lainnya.
Baca Juga:
Apple Kurangi Produksi iPhone Air di Tengah Penjualan yang Lesu
Menurut laporan tersebut, seluruh varian iPhone Air mengalami depresiasi yang signifikan. iPhone Air 256GB yang memiliki harga awal US$999 mengalami depresiasi sebesar 40,3%, iPhone Air 512GB yang memiliki harga awal US$1.199 mengalami depresiasi 45%, sedangkan iPhone Air 1TB yang memiliki harga awal US$1.399 mengalami depresiasi hingga 47,7% dengan harga jual kembali US$668.
Penurunan nilai ini membuat iPhone Air menjadi model dengan performa nilai jual kembali terburuk dalam seri iPhone 17.
Sebagai perbandingan, pada periode yang sama tahun lalu, iPhone 16 Plus 128GB juga mengalami depresiasi besar sebesar 41,6%. iPhone 16 128GB bahkan turun lebih dalam, mencapai 44,2%.
Menariknya, model lain dalam keluarga iPhone 17 justru menunjukkan performa nilai jual kembali yang jauh lebih kuat. Secara keseluruhan, rata-rata depresiasi seri iPhone 17 (di luar iPhone Air) hanya 34,6% selama sepuluh minggu pertama.
Model dengan performa terbaik adalah iPhone 17 Pro Max 256GB, iPhone 17 Pro 256GB, dan iPhone 17 256GB standar.
Baca Juga:
iPhone 17 Cetak Rekor, Pangsa Pasar Apple Naik ke 18%
Performa kuat pada model Pro dan Pro Max ini menunjukkan bahwa konsumen masih melihat nilai lebih pada perangkat kelas atas Apple, sementara iPhone Air tampaknya gagal memenuhi ekspektasi pasar.
Meskipun laporan SellCell tidak menguraikan penyebabnya, beberapa faktor yang kemungkinan berkontribusi antara lain perbedaan fitur yang kurang signifikan dibandingkan model reguler dan Pro, serta pricing strategy yang menempatkan iPhone Air terlalu dekat dengan model Pro, sehingga konsumen lebih memilih perangkat yang lebih premium.