
Pernahkah Anda membayangkan bahwa peralatan dapur di rumah Anda bisa menjadi bagian dari solusi krisis pangan global? Di tengah meningkatnya kesenjangan akses pangan dan limbah makanan yang mencapai angka memprihatinkan, sebuah inisiatif terpadu hadir dengan pendekatan yang tak biasa. Bukan sekadar program CSR biasa, melainkan gerakan strategis yang menyentuh akar permasalahan.
Memperingati Hari Pangan Sedunia 2025, MODENA sebagai pemain utama di industri kitchen appliances mengambil langkah berani dengan meluncurkan MODENA Food Hub. Inisiatif ini bukan hanya tentang memberikan bantuan makanan, tetapi membangun ekosistem pangan berkelanjutan melalui kolaborasi lintas sektor yang komprehensif. Dalam dunia di mana 1,3 miliar ton makanan terbuang setiap tahunnya sementara jutaan orang masih kelaparan, pendekatan holistik seperti ini menjadi kebutuhan mendesak.
MODENA memahami bahwa sebagai perusahaan yang berhubungan erat dengan dunia kuliner, mereka memiliki tanggung jawab moral dan strategis untuk terlibat aktif dalam menyelesaikan masalah pangan. Melalui kolaborasi dengan Scholars of Sustenance (SOS) Indonesia dan COMO Group, MODENA Food Hub hadir dengan tiga pilar utama: menyelamatkan makanan dari limbah, mendistribusikan makanan bergizi, dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya sistem pangan berkelanjutan.
Dari Dapur ke Masyarakat: Aksi Nyata MODENA Food HubMODENA Food Hub bekerja sama dengan Scholars of Sustenance (SOS) Indonesia dalam program Healthy School Meals yang menjangkau lebih dari 200 siswa SD Negeri 3 Jungutan, Kabupaten Karangasem, Bali. SOS Indonesia sebagai organisasi nirlaba berbasis di Bali fokus pada pengurangan limbah makanan dan kelaparan melalui inisiatif food rescue yang mengumpulkan bahan makanan tidak terpakai dari industri yang masih layak konsumsi.
Yang membedakan inisiatif ini dari program bantuan makanan konvensional adalah pendekatan komprehensifnya. Selain distribusi makanan bergizi, MODENA dan SOS Indonesia juga memberikan sesi edukasi kepada siswa tentang pentingnya gizi seimbang dan gaya hidup sehat. "Kolaborasi seperti ini sangat berarti, karena bukan hanya menyelamatkan makanan dari limbah, tapi juga menanamkan nilai tentang bagaimana kita semua bisa berperan dalam membangun sistem pangan yang lebih adil," ujar Morra Lovreza, Community and Operation Manager Jakarta, SOS Indonesia.

Dukungan MODENA tidak berhenti di distribusi makanan saja. Perusahaan juga memberikan peralatan dapur profesional kepada dapur SOS Indonesia untuk meningkatkan efisiensi proses pengolahan dan distribusi makanan bergizi. Dukungan infrastruktur ini memungkinkan SOS Indonesia menjangkau lebih banyak penerima manfaat dengan kualitas makanan yang tetap terjaga.
Baca Juga:
MODENA memahami bahwa perubahan berkelanjutan tidak hanya dicapai melalui aksi lapangan, tetapi juga melalui edukasi dan diskusi yang membangun kesadaran bersama. Untuk itu, MODENA berkolaborasi dengan COMO Group menyelenggarakan MODENA Impact Night di COMO Uma Canggu pada 16 Oktober 2025, bertepatan dengan Hari Pangan Sedunia.
Diskusi bertema "Nourishing Beyond the Kitchen" menjadi ruang pertemuan bagi pelaku industri, komunitas, dan pegiat sosial untuk membahas bagaimana kolaborasi lintas sektor dapat memperkuat sistem pangan yang lebih adil, tangguh, dan berkelanjutan. Acara ini menunjukkan komitmen MODENA dalam membangun dialog strategis antara berbagai pemangku kepentingan.
Sebagai penutup rangkaian perayaan, MODENA dan COMO Group menghadirkan pop-up dining experience bertema "Taste Without Borders – A Zero-Waste Celebration of Land and Sea" di COMO Beach Club. Menu hidangan dikurasi oleh Chef Ami dari MODENA Culinaria bersama Chef Colin McSherry, Executive Chef COMO Uma Canggu, yang memadukan cita rasa warisan kuliner Indonesia dengan sentuhan internasional menggunakan teknik zero-waste cooking.

Pendekatan kolaboratif MODENA Food Hub mencerminkan tren positif dalam dunia bisnis modern di mana perusahaan tidak lagi bekerja secara terisolasi. Seperti yang juga terlihat dalam kolaborasi lintas sektor yang menjadi sorotan di Telkomsel Solution Day 2025, kerja sama multipihak menjadi kunci dalam menyelesaikan masalah sistemik seperti ketahanan pangan.
Winda Aulia, Sustainability Lead MODENA, menegaskan posisi perusahaan dalam isu pangan: "Sebagai pemimpin di industri kitchen appliances, kami memahami betul kedekatan MODENA dengan isu pangan. Melalui MODENA Food Hub, kami ingin mendorong dampak yang nyata lewat makanan." Pernyataan ini menunjukkan kesadaran korporat yang matang tentang peran strategis mereka dalam ekosistem pangan.
Pendekatan serupa juga terlihat dalam diskusi di IndoTelko Forum tentang kolaborasi lintas sektor untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045, di mana kerja sama antara berbagai pemangku kepentingan dianggap essential untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Dampak dan Masa Depan MODENA Food HubSetelah setahun diluncurkan, MODENA Food Hub telah menjangkau lebih dari 350 penerima manfaat di berbagai daerah melalui kerja sama dengan Garda Pangan, Food Cycle Indonesia, dan Scholar of Sustenance. Angka ini menunjukkan skalabilitas program dan potensi perluasan dampak di masa depan.
Lelie Liana, Cluster Sustainability Manager – Bali, COMO Group, memberikan perspektif dari sisi hospitality: "Sebagai bagian dari industri hospitality, kami melihat isu pangan tidak hanya dari sisi konsumsi, tapi juga dari bagaimana setiap rantai dalam ekosistem makanan bisa memberikan nilai lebih bagi masyarakat."
Model kolaborasi seperti ini sejalan dengan upaya memperkuat ekosistem melalui kolaborasi lintas sektor yang dilakukan oleh LinkAja, menunjukkan bahwa pendekatan multipihak menjadi standar baru dalam membangun solusi berkelanjutan.
MODENA Food Hub bukan sekadar program tanggung jawab sosial perusahaan, melainkan bagian integral dari strategi bisnis berkelanjutan MODENA. Dengan terus berinovasi dengan tujuan, memperkuat kolaborasi lintas sektor, dan berkontribusi bagi masa depan yang lebih berkelanjutan, MODENA membuktikan bahwa perusahaan dapat menjadi kekuatan positif dalam menyelesaikan masalah sosial dan lingkungan. Inisiatif ini menjadi contoh bagaimana bisnis dapat berperan aktif dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan, khususnya dalam mengatasi kelaparan dan mempromosikan pertanian berkelanjutan.