Technologue.id, Jakarta - Sebuah model penelitian eksperimental besutan OpenAI telah mencapai "kinerja setara medali emas" di Olimpiade Matematika Internasional. Alexander Wei, seorang ilmuwan peneliti di OpenAI yang menangani LLM dan penalaran, mengunggah di X bahwa model penelitian eksperimental berhasil tersebut menjawab tantangan besar yang telah lama ada dalam AI ini.
Menurut Wei, sebuah model OpenAI yang belum dirilis mampu memecahkan lima dari enam soal di salah satu kompetisi matematika terlama dan bergengsi di dunia, dengan perolehan 35 dari total 42 poin.
Baca Juga:
OpenAI Akuisisi Startup Hardware AI Milik Jony Ive
Olimpiade Matematika Internasional (IMO) mempertemukan negara-negara yang mengirimkan hingga enam siswa untuk memecahkan soal-soal aljabar dan pra-kalkulus yang sangat sulit. Latihan-latihan ini tampak sederhana tetapi biasanya membutuhkan kreativitas untuk mendapatkan nilai tertinggi pada setiap soal. Untuk kompetisi tahun ini, hanya 67 dari total 630 kontestan yang menerima medali emas, atau sekitar 10 persen.
AI seringkali ditugaskan untuk menangani kumpulan data kompleks dan tindakan berulang, tetapi biasanya gagal dalam memecahkan masalah yang membutuhkan kreativitas lebih tinggi atau pengambilan keputusan yang kompleks. Namun, dalam kompetisi IMO terbaru, OpenAI menyatakan bahwa modelnya mampu menangani soal matematika yang rumit dengan penalaran layaknya manusia.
Baca Juga:
OpenAI Berminat Akuisisi Chrome Milik Google
"Dengan demikian, kami telah memperoleh model yang dapat menyusun argumen yang rumit dan andal setingkat matematikawan manusia," tulis Wei di X.
Wei dan Sam Altman, CEO OpenAI, menambahkan bahwa perusahaan tersebut tidak berencana merilis produk dengan kemampuan matematika secanggih ini dalam beberapa bulan. Artinya, GPT-5 yang akan datang kemungkinan akan menjadi penyempurnaan dari pendahulunya, tetapi tidak akan memiliki kemampuan impresif yang sama untuk bersaing di IMO.