
Technologue.id, Jakarta - Microsoft resmi meluncurkan Majorana 1, chip kuantum pertama di dunia yang ditenagai oleh arsitektur Topological Core baru.
Chip ini memanfaatkan topoconductor pertama di dunia—jenis material yang dapat menjalankan dan mengendalikan partikel Majorana, guna menghasilkan qubit yang lebih andal dan dapat diskalakan. Qubit sendiri merupakan building blocks dalam komputer kuantum.
Sama seperti bagaimana semikonduktor memungkinkan hadirnya smartphone, komputer, dan perangkat elektronik modern, topoconductor serta chip baru yang ditenagai oleh material ini membuka jalan bagi pengembangan sistem kuantum yang dapat mencapai hingga satu juta qubit, menurut klaim Microsoft.
“Kami melihat ke belakang dan bertanya, 'Ok, mari kita ciptakan transistor untuk era kuantum. Sifat apa yang harus dimilikinya?'" kata Chetan Nayak, Microsoft Technical Fellow.
Baca Juga:
Microsoft Gabungkan Xbox dan Windows Buat Hadirkan Pengalaman Gaming yang Lebih Asyik
“Dari situlah semuanya bermula—kombinasi yang tepat, kualitas, serta detail penting dalam susunan material baru kami yang memungkinkan hadirnya jenis qubit baru, dan pada akhirnya, keseluruhan arsitektur ini,” imbuhnya.
Arsitektur baru yang digunakan dalam pengembangan prosesor Majorana 1 menghadirkan jalur yang jelas untuk menyematkan satu juta qubit dalam satu chip, yang ukurannya cukup kecil untuk digenggam di telapak tangan, kata Microsoft. Ini adalah batasan minimal yang harus dicapai agar komputer kuantum dapat memberikan solusi nyata yang transformasional.
Bahkan jika seluruh komputer di dunia saat ini bekerja secara bersamaan, mereka tetap tidak akan mampu melakukan apa yang bisa dilakukan oleh komputer kuantum dengan satu juta qubit.
“Apapun yang Anda lakukan di ruang kuantum harus memiliki jalur menuju satu juta qubit. Jika tidak, Anda akan menghadapi hambatan sebelum mencapai skala yang memungkinkan penyelesaian masalah yang benar-benar penting,” kata Nayak. “Kami telah menemukan jalur menuju satu juta.”
Topoconductor, atau topological superconductor, adalah kategori material khusus yang dapat menciptakan jenis materi yang benar-benar baru—bukan padat, cair, atau gas, melainkan topological state. Material ini memungkinkan qubit yang lebih stabil menjadi cepat, kecil, serta dapat dikendalikan secara digital, tanpa keterbatasan yang dimiliki oleh material alternatif saat ini.
Terobosan ini memerlukan pengembangan susunan material baru yang terdiri dari indium arsenide dan aluminium. Microsoft merancang serta membuat material ini atom demi atom, dengan tujuan untuk memunculkan partikel kuantum baru yang disebut Majorana, dan memanfaatkan sifat uniknya untuk mencapai kemajuan berikutnya dalam komputasi kuantum.
Baca Juga:
Microsoft Umumkan Copilot Vision AI untuk Browser Edge
Kemajuan ini semakin menegaskan keputusan Microsoft beberapa tahun lalu untuk mengembangkan desain topological qubit—sebuah tantangan engineering dan scientific berisiko tinggi, yang sekarang terbayarkan. Saat ini, Microsoft telah berhasil menempatkan delapan topological qubit dalam satu chip yang dirancang untuk bisa scale hingga satu juta qubit.
“Sejak awal, kami ingin membuat komputer kuantum dengan dampak komersial, bukan sekadar thought leadership,” kata Matthias Troyer, Microsoft Technical Fellow.“Kami tahu kami memerlukan jenis qubit baru. Kami juga tahu bahwa kami harus meningkatkan skalanya.”
Pendekatan ini menarik perhatian Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA), sebuah lembaga federal yang berinvestasi dalam terobosan teknologi untuk keamanan nasional. DARPA mengikutsertakan Microsoft dalam program penelitian guna mengevaluasi apakah teknologi komputasi kuantum inovatif dapat secara komersil dikembangkan lebih cepat dibandingkan yang selama ini diperkirakan.
Microsoft kini menjadi salah satu dari dua perusahaan yang diundang untuk melangkah ke tahap akhir dari program DARPA Underexplored Systems for Utility-Scale Quantum Computing (US2QC). Program ini merupakan bagian dari Quantum Benchmarking Initiative DARPA—yang bertujuan untuk mewujudkan komputer kuantum berskala utilitas pertama di dunia yang toleran terhadap kesalahan, atau yang memiliki nilai komputasi lebih besar dibandingkan biayanya.