Technologue.id, Jakarta - Belakangan ini banyak pengguna WhatsApp kecewa akan kebijakan baru yang kontroversial. Mereka pun mulai mencari aplikasi pengganti yang lebih bersahabat.
Menanggapi hal ini, peneliti keamanan siber dari Kaspersky, Victor Chebyshev angkat bicara. Ia menegaskan bahwa sebagian besar aplikasi perpesanan saat ini sebenarnya relatif aman.
Victor menjelaskan aplikasi perpesanan saat ini tidak membaca percakapan pengguna seperti yang dikhawatirkan. Sebab mereka telah menyertakan enkripsi end-to-end di aplikasinya.
Baca Juga:
Privacy Policy Baru, WhatsApp Akan Bagi Data Pengguna ke Facebook
Ia justru menyebut ancaman datang dari pihak eksternal, misalnya dari para pelaku kejahatan siber. Untuk itu para pengguna diharapkan lebih berhati-hari dan selalu menjaga keamanan perangkat.
"Di iOS, aplikasi perpesanan semacam ini sebenarnya sangat andal. Namun di Android situasinya sedikit berbeda, karena, misalnya, terdapat Layanan Aksesibilitas bawaan," kata Vicor dalam keterangannya, Kamis (14/1/2021).
"Para pelaku kejahatan siber diketahui telah memanfaatkan layanan ini untuk mengumpulkan data pengguna. Kami menemukan stalkerware yang dapat menerima teks pesan masuk dan keluar dari instant messenger menggunakan fungsi standar ini," tambahnya.
Untuk melindungi data Anda, Victor menyarankan pengguna perangkat seluler untuk mematuhi sejumlah aturan. Adalun atiran-aturannya adalah sebagai berikut:
Baca Juga:
Hacker Penyerang Perusahaan Vaksin Covid-19 Akhirnya Terungkap
- Jangan mengunduh messenger dan program lain dari sumber pihak ketiga. Gunakan hanya pasar aplikasi resmi.
- Jika memungkinkan, baca dengan seksama dengan perjanjian pengguna. Ada situasi ketika pengembang aplikasi secara terbuka memperingatkan bahwa mereka dapat membagikan data pengguna dengan pihak ketiga.
- Jangan mengikuti tautan mencurigakan dari pesan, meskipun itu dikirimkan oleh kolega terpercaya Anda.
- Gunakan solusi keamanan jika memungkinkan pada perangkat seluler Anda.
- Perhatikan izin mana yang diminta aplikasi yang diunduh. Jika izin yang diminta tidak diperlukan untuk berfungsinya aplikasi secara penuh, maka ada alasan untuk waspada. Misalnya, aplikasi senter (flashlight) jelas tidak membutuhkan akses ke mikrofon.