Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Mengupas Teknologi pada Busi Kendaraan dari Segi Manufaktur
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Busi merupakan salah satu komponen penting pada kendaraan. Tanpa adanya busi, mustahil mobil maupun motor bisa menyala.

Fungsi busi pada kendaraan umumnya untuk membakar campuran bensin dan udara yang dikompres melalui gerakan piston. Jika tidak ada busi, otomatis tidak ada proses pembakaran di dalam ruang mesin dan komponen yang terkait sistem gerak tidak akan berfungsi.

Baca Juga:
Mitos atau Fakta Menggunakan Smartphone saat Hujan Petir Bisa Tersambar, Ini Penjelasannya

Lantas, teknologi apa saja yang terkandung dalam sebuah busi sehingga bisa membuat kendaraan bergerak? Berikut penjelasan lengkapnya.

Teknologi pada busi terdiri dari 2 sisi yakni segi manufaktur dan produk. Dari sisi manufaktur juga terbagi dalam 2 teknologi seperti Cold Caulking dan Thermal Caulking.

"Konsep manufaktur Cold Caulking adalah di mana busi dan komponennya di crimping pada kondisi dingin dengan tujuan bagian insulator dan metal shell bisa fit menguatkan strukturnya," jelas Diko Oktaviano, Technical Support Product Specialist PT Niterra Mobility Indonesia (NMI) selaku produsen busi NGK dalam acara Deep Talk bertajuk 'Kupas Tuntas Busi NGK' di kawasan Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Rabu (24/1/2024).

Menurut Diko, diperlukan banyak komponen pada busi sehingga membutuhkan tambahan tool pada proses manufaktur. Setiap komponen yang digunakan tidak sama contoh insulator.

"Paling penting adalah penggunaan Talc Powder yang berguna menyekat celah atau rongga yang muncul pada proses crimping agar tidak adanya kebocoran gas yang diterima busi dari ruang bakar," tambahnya.

Baca Juga:
Ini Alasan TikTok Pangkas 60 Karyawan di Divisi Periklanan

Sedangkan teknologi Thermal Caulking yakni bagian metal shell pada busi dipanaskan dahulu kemudian dilakukan pressing atau crimping. Pada proses ini cost produksi bisa di tekan dan relatif busi yang dihasilkan menjadi murah.

"Tapi dari sisi kekuatan, struktur busi menjadi lemah, karena adanya rongga (ruang kosong) yang bisa menyebabkan gas dari ruang bakar mengumpul di tempat itu dan membuat busi jadi lebih cepat panas. Selain itu penggunaan komponen jadi lebih sedikit yang mana insulator bisa saling pakai untuk beberapa tipe part number busi yang digunakan," tutup Diko.

SHARE:

Ini Respons Kemenperin soal Proposal Investasi Apple Rp1,58 Triliun

Microsoft "Rayu" Pengguna Windows 10 untuk Beli PC Copilot+