Technologue.id, Jakarta – Anda yang biasa menggunakan aplikasi dan game freemium pasti sudah biasa dengan skema rewarded video. Ya, kerap kali, developer aplikasi tersebut meminta Anda untuk menonton video iklan selama beberapa detik untuk mendapatkan beragam benefit, bisa bonus koin dalam game atau sekadar kesempatan untuk memperpanjang layanan yang disediakan aplikasi tersebut. Praktik video berhadiah saat ini makin marak karena terbukti paling efektif untuk monetisasi. Dari survei yang dilakukan AdColony terhadap 20 mobile gaming publisher terbesar di Asia-Pasifik yang memiliki hingga 5 juta pengguna, kebanyakan dari mereka (82 persen) menyatakan bahwa rewarded video membuahkan hasil positif dibandingkan metode lain.
Baca juga:
Data Center XL Axiata di Bintaro Sukses Hadirkan Penghargaan Internasional
Sedangkan iklan video interstitial (sebuah iklan yang berbentuk satu halaman penuh yang muncul sebelum isi sebuah halaman yang menjadi tujuan) disebut sebagai model monetisasi kedua terefektif (73 persen), bahkan lebih besar dibandingkan in-app purchase (67 persen).Baca juga:
Elon Musk: Teknologi Ini Bisa Jadi Pemicu Perang Dunia Ketiga
Temuan yang terkandung dalam AdColony Summer 2017 Publishing Survey ini setidaknya bisa menjadi jawaban mengapa sekarang banyak video iklan berhadiah di aplikasi mobile. Dengan porsi yang tak berlebihan, praktik ini ternyata tak cuma menguntungkan user, tetapi juga si pengembang aplikasi.Baca juga:
"Berdasarkan pengalaman kami, publisher, sama seperti marketer, selalu mencari cara untuk mengantisipasi kerumitan dari advertising dengan produk berkualitas tinggi yang dapat membantu mereka untuk menargetkan pelanggan yang tepat melalui pengalaman pengguna yang kreatif," begitu komentar Vikas Gulati, Managing Director Adcolony Asia-Pasifik, soal trend monetisasi video iklan ini pada redaksi (06/09/17).