Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Kembangkan Teknologi Mobilitas Udara, Terra Drone Akuisisi Saham Terbesar di Aloft
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Terra Drone sekarang menjadi pemegang saham terbesar dari Aloft, pemasok Layanan UAS yang diakui FAA terbesar dengan lebih dari 84% dari semua izin ruang udara pengguna drone.

Terra Drone Corporation (Terra Drone), penyedia teknologi drone dan Mobilitas Udara Lanjutan (AAM), mengumumkan investasi di Aloft Technologies (Aloft). Investasi ini membuat Terra Drone menjadi pemegang saham terbesar di Aloft.

Baca Juga:
Aplikasi Tri bima+ Tawarkan Ragam Fitur dan Penawaran Menarik Bagi Gen Z

Kemitraan ini juga menandai masuknya secara resmi Terra Drone ke Amerika Serikat, yang dianggap sebagai pasar terbesar di dunia untuk drone dan AAM. Bersama dengan Aloft dan Unifly, Terra Drone berada dalam posisi untuk berkontribusi pada pengembangan ekosistem UTM secara global.

“Kami telah fokus pada teknologi UTM sejak awal perkembangan drone, dengan investasi awal di Unifly sejak 2016. Sekarang, ketika drone dan AAM memasuki fase pengembangan baru, UTM telah menjadi prioritas bagi otoritas penerbangan di seluruh dunia. Dengan berinvestasi di Aloft dan menjadi pemegang saham terbesarnya, kami bermaksud untuk lebih mengembangkan UTM secara global,” kata Toru Tokushige, Pendiri dan CEO Terra Drone.

Baca Juga:
Microsoft Gencarkan Copilot AI untuk Pengguna Windows 11

Dibandingkan dengan Jepang, terdapat sekitar 2,4 kali lipat lebih banyak drone terdaftar dan 62 kali lipat lebih banyak pesawat berawak terdaftar di AS. Selain itu, sejumlah perusahaan AS sedang mengembangkan dan memproduksi drone dan UAM.

Pada Juli 2023, FAA merilis rencana implementasi Innovate 2028 menyediakan langkah-langkah yang diperlukan oleh mereka dan lainnya untuk memungkinkan operasi mobilitas udara canggih dengan aman dalam jangka pendek.

SHARE:

Polytron Luncurkan Motor Listrik Flagship Fox 500

Riset: Teknologi AI Ancam Lapangan Pekerjaan Termasuk Pekerja Perempuan