Technologue.id, Jakarta - Apple akhirnya memperkenalkan iPhone Air, perangkat baru yang membawa perubahan desain iPhone terbesar dalam beberapa tahun terakhir. Fokus utama dari iPhone Air adalah keanggunan, tipis, dan ringan, yang bertujuan menghidupkan kembali semangat inovasi desain yang pernah menjadi ciri khas Apple.
Dengan ketebalan hanya 5,6 mm, iPhone Air menjadi iPhone tertipis sepanjang masa. Apple bahkan menggambarkannya sebagai “sebuah paradoks yang harus Anda yakini”, karena meskipun sangat ramping, iPhone Air tetap menghadirkan performa dan fitur kelas atas.
iPhone Air dirilis sebagai pengganti iPhone 16 Plus, model yang disebut-sebut kurang populer dalam beberapa tahun terakhir. Namun alih-alih hanya mengganti nama, Apple benar-benar mengubah arah yakni dari ponsel besar dan berat menjadi ponsel besar dan sangat tipis.
Baca Juga:
iPhone 17 Resmi Meluncur, Cek Spesifikasi dan Harganya
iPhone Air membawa layar OLED LTPO Super Retina XDR 6,5 inci, menjadikannya tetap ideal bagi pengguna yang menyukai tampilan luas. Layar ini juga mendukung ProMotion 120Hz dengan refresh rate adaptif.
Meskipun ramping, layer iPhone Air telah dilindungi oleh Ceramic Shield 2, versi terbaru dari pelindung layar Apple yang tahan gores dan mengurangi silau.
Apple juga meningkatkan tingkat kecerahan maksimum hingga 3.000 nits, menjadikan layar iPhone Air seterang model iPhone 17 dan iPhone Pro, ideal untuk digunakan di luar ruangan atau di bawah sinar matahari langsung.
Mencapai desain ramping dan ringan memang membutuhkan beberapa pengorbanan. Pengorbanan yang paling kentara adalah di bagian belakang, di mana Apple hanya membekalinya dengan satu kamera 48MP. Selain itu, ada juga kamera depan 18MP dengan Center Stage.
Di balik desain rampingnya, iPhone Air ditenagai oleh chip A19 Pro, chip yang sama digunakan di lini iPhone Pro terbaru. Ini memastikan performa tinggi untuk segala jenis aktivitas, mulai dari multitasking hingga gaming, tanpa kompromi.
Salah satu pembaruan terbesar yang dibawa iPhone Air adalah kehadiran chip Apple N1, yang membawa konektivitas Wi-Fi 7 dan Bluetooth 6.0.
Chip N1 dipadukan dengan modem baru buatan Apple sendiri yaitu modem C1X, yang menghadirkan peningkatan besar dibanding generasi sebelumnya. Selain lebih cepat, konsumsi daya chip ini juga 30% lebih rendah dibanding modem Qualcomm Snapdragon X71 yang digunakan di iPhone 16 Pro.
Meski Apple tidak mengungkapkan kapasitas baterai iPhone Air secara eksplisit, perusahaan menjanjikan “daya tahan baterai sepanjang hari”, yang mengisyaratkan pengoptimalan efisiensi daya berkat kombinasi chip A19 Pro dan modem C1X yang hemat energi.
Baca Juga:
Bukan Lagi China, Apple Alihkan Produksi iPhone 17 ke India
Untuk pengguna yang membutuhkan lebih, Apple juga memperkenalkan baterai MagSafe opsional seharga US$99. Aksesori ini didesain ringkas, menyatu sempurna dengan bodi iPhone Air, dan mampu memperpanjang total waktu pemutaran video hingga 40 jam.
iPhone Air hadir dalam warna Space Black, Cloud White, Light Gold, dan Sky Blue.
Harganya mulai dari US$999 atau sekitar Rp16 jutaan untuk versi penyimpanan dasar 256GB. Pre-order dibuka pada hari Jumat, 12 September, di 63 negara gelombang pertama, sementara pengiriman dijadwalkan pada 19 September.
Negara-negara yang terkonfirmasi dalam daftar tersebut adalah Australia, Kanada, Tiongkok, Kolombia, Prancis, Jerman, India, Jepang, Malaysia, Meksiko, Singapura, Korea Selatan, Thailand, Turki, UEA, Inggris, AS, dan Vietnam. 22 negara lainnya akan mendapatkan iPhone Air seminggu kemudian, pada 26 September.