Technologue.id, Jakarta - Ketika Apple mengungkap rencana AI-nya di WWDC pada bulan Juni, analis menyarankan fitur tersebut dapat menempatkan iPhone 16 pada jalur "siklus super". Siklus super menunjukkan adanya peningkatan besar yang berdampak pada penjualan perangkat.
Pengamat industri percaya bahwa kedatangan Apple Intelligence dapat meyakinkan para penentang dan membuat mereka melakukan upgrade device. Apakah Apple benar-benar merilis fitur Apple Intelligence akan dapat dibuktikan saat peluncuan iPhone 16 di acara "It's Glowtime" di Cupertino.
Pengamat mengungkap jika Apple menunda Apple Intelligence di iPhone generasi terbaru, maka ini akan menghambat potensi siklus super. Menurut Bloomberg, penundaan memengaruhi laba bersih iPhone 16.
Baca Juga:
Intip Bocoran Fitur iPhone 16 Sebelum Rilis 9 September 2024
Pada bulan Juni, Apple menunjukkan kepada dunia cara menggunakan AI yang sejalan dengan pernyataan misinya untuk memprioritaskan pengalaman pengguna. Di event WWDC tersebut, perusahaan tampak menawarkan banyak janji besar, tetapi sepertinya tidak akan banyak yang terwujud hingga tahun 2025.
Keterbatasan regional juga menghadirkan hambatan utama, termasuk di Uni Eropa dan Tiongkok. Khusus Tiongkok, pasar yang dapat menentukan keuangan Apple di kuartal mana pun. Sementara itu, integrasi ChatGPT juga sepertinya tidak akan diluncurkan.
Meskipun penjualan sangat penting bagi Apple dan para pemegang sahamnya, Apple Intelligence adalah usaha besar yang memiliki banyak sisi, dan jika terburu-buru, peluncurannya dapat berdampak buruk jangka panjang pada laba bersih perusahaan.
Terkait dengan bocoran spesifikasi iPhone terbaru, model dasar diharapkan akan mendapatkan chip A18, sedangkan Pro, tepatnya, akan mendapatkan A18 Pro.