Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Indonesia sedang demam Mukidi, siapakah dia?
SHARE:

Technologue.id, Jakarta – Belakangan, nama Mukidi menjadi tenar di dunia maya, khususnya di platform WhatsApp, BlackBerry Messenger, sampai Facebook. Ya, tiba-tiba saja, bertebaran broadcast berisi humor yang menyangkutpautkan nama Mukidi, mulai dari kejadian saat Mukidi memesan makanan di restoran hingga saat berkonsultasi dengan dokter. Dikutip redaksi dari berbagai sumber, Mukidi hanyalah tokoh fiksi di kisah-kisah jenaka yang berasal dari blog CeritaMukidi.wordpress.com. Pengarangnya adalah Soetantyo, pria 62 tahun yang juga pensiunan perusahaan farmasi. Dari penuturan Soetantyo, ia sudah menuliskan kisah Mukidi bersama tokoh lainnya seperti Markonah (istrinya), Mukirin dan Mukiran (anak-anaknya), dan Wakijan (sahabatnya) sejak tahun 2000-an. Semuanya ia buat sendiri, walau banyak juga ceritanya yang asal mengarang. Sebelum kisah Mukidi dituliskan di blog dan rutin diunggah di Facebook, Soetantyo sering mengirimkan cerita lucunya itu ke radio Delta FM Jakarta. Selain itu, pengalaman konyol Mukidi juga sering ia ceritakan di depan khalayak saat masih aktif menjadi trainer serta dipublikasikan di buletin kantornya. Saking lucunya, sosok Mukidi yang diceritakan adalah pria asal Cilacap itu pun punya banyak fans. Tak cuma datang dari rakyat biasa, Deddy Mizwar, Wakil Gubernur Jawa Barat, menurut pengakuan Soetantyo adalah pembaca setia Mukidi. Ia sendiri sebenarnya tak menyangka kalau lelucon Mukidi bisa menjadi viral di Indonesia seperti sekarang. Kendati tak muda lagi, Soetantyo mengaku akan tetap rajin menulis kisah Mukidi dan menghibur masyarakat Indonesia.   Baca juga: PERKENALKAN FITUR BARU, IFLIX GAET 35 SELEBRITIS MAU BELI HEWAN KURBAN TERMASUK UNTA, LEBIH MURAH VIA ONLINE? TWITTER SUDAH BERANTAS 360 RIBU AKUN TERORISME DALAM SETAHUN

SHARE:

Uji Starship, SpaceX Pilih Turunkan Roket ke Laut Dibanding Ditangkap

Ini Alasan Departemen Kehakiman AS Tuntut Google Jual Chrome