Technologue.id, Jakarta - Di akhir tahun 2023, masyarakat dunia akan menyaksikan hujan meteor Geminid. Fenomena ini akan menjadi salah satu pertunjukan kosmik terbaik dalam beberapa tahun terakhir.

Menurut NASA, puing-puing selebar 3,17 mil yang berasal dari asteroid 3200 Phaethon akan mengorbit bumi di jarak lebih dari 6,4 juta mil. Puncaknya diperkirakan terjadi pada Rabu malam nanti.

Baca Juga:
Apple Hadirkan iOS 17.2, Intip Aplikasi yang Mendapat Peningkatan

"Prakiraan tersebut terlihat sangat menguntungkan, dan itu menjadi lebih dari segalanya,” kata Bart Fried, wakil presiden eksekutif Asosiasi Astronom Amatir di New York kepada ABC News.

Selain NASA, Planetarium Jakarta melalui akun resminya di Instagram juga mengatakan bahwa puncak hujan meteor Geminid akan terjadi di Indonesia selama dua hari pada tanggal 14 dan 15 Desember 2023.

"Hujan Meteor Geminid mulai aktif sejak tanggal 4 sampai 17 Desember 2023. Puncaknya terjadi pada tanggal 14-15 Desember 2023. Fenomena ini dapat sahabat amati sejak pukul 20.05 WIB hingga Matahari terbit," tulis Planetarium Jakarta.

Tak hanya di Indonesia, di beberapa bagian wilayah Amerika Serikat juga diperkirakan akan terlihat sekitar 120 meteor per jam melintasi langit.

“Jangan repot-repot menggunakan teropong atau teleskop. Ini benar-benar peristiwa yang bisa dilihat dengan mata telanjang. Relakskan matamu dan biarkan penglihatan tepimu yang bekerja," ujar Fried.

Baca Juga:
Harbolnas 2023, Tokopedia dan TikTok Permudah Pengguna Belanja Online Lebih Hemat

Untuk memandang langit secara optimal, Fried merekomendasikan pergi ke taman atau pantai. Tak hanya itu, cuaca di malam hari juga harus cerah tak berawan.

"Pergilah ke tempat yang cakrawalanya bagus. Anda tentu tidak ingin dikelilingi oleh pepohonan dan gedung-gedung tinggi untuk menyaksikan keindahan ini bukan," saran Fried.