Technologue.id, Jakarta - Tidak hadirnya Google Mobile Services (GMS) menjadi tantangan tersendiri bagi Huawei. Deputy Country Head Huawei Consumer Business Group Indonesia, Lo Khing Seng mengakui itu.
Namun dalam konferensi pers yang digelar secara virtual pada Selasa (15/12/2020), ia percaya diri Huawei Mobile Services (HMS) dapat diterima dengan baik oleh masyarakat. Pasalnya semua yang ada di GMS, ada di HMS.
"Ekosistem HMS sudah lengkap, semua yang ada di GMS kami hadirkan di HMS. Hanya saja saat ini masyarakat belum terbiasa, masih butuh waktu untuk terus mengedukasi mereka," katanya.
Baca Juga:
2021, Ponsel 5G Diprediksi jadi Tren Di Indonesia
Khing Seng menyebut Huawei akan terus mengembangkan ekosistemnya sendiri. Hal ini akan terus dilakukan meski di masa mendatang GMS sudah bisa dihadirkan lagi di perangkat Huawei.
Khing Seng mengungkap para pengguna nantinya akan diberikan dua pilihan untuk menggunakan ekosistem Huawei atau Google. Ia menegaskan Huawei tidak akan meninggalkan HMS karena itu adalah masa depan perusahaan.
"Jika memang diizinkan, tinggal diaktifkan, Google services ready dan Huawei services juga ready, namun sudah pasti Huawei tidak akan meninggalkan HMS, karena itu juga future Huawei," paparnya.
Baca Juga:
Huawei Mate 40 Pro Meluncur di Indonesia
HMS sendiri saat ini telah menyediakan lebih dari 100 aplikasi top lokal di App Gallery. Khing Seng mengatakan sudah ada 90% dari total target top aplikasi yang ikut bergabung.
"Pokoknya kita berusaha secra maksimal untuk bisa menghasilkan ekosistem yang lengkap. Memang tidak mudah tetapi ada jalannya," pungkas Khing Seng.