Technologue.id, Jakarta - Riset dari E-commerce Lazada dan Kantar mengungkapkan kalau 99% konsumen sudah mengetahui ada penerapan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) untuk belanja online. Bahkan lebih dari 85% konsumen rela membayar lebih untuk merasakan implementasi tersebut.
Hal ini berdasar dalam riset Lazada dan Kantar bertajuk Adopsi Penggunaan Artificial Intelligence di Asia Tenggara. Riset ini menyasar lebih dari 6.000 responden pengguna e-commerce dari Singapura, Malaysia, Indonesia, Thailand, Vietnam, dan Filipina.
Baca Juga:
Lazada Perbarui Fitur AI Lazzie untuk Pengalaman Belanja Lebih Personal
Associate Director Kantar Indonesia, Ummu Hani, menyatakan, laporan ini mengkaji perilaku konsumen saat berbelanja online untuk mengevaluasi bagaimana pelaku e-commerce dapat memanfaatkan AI dengan lebih baik untuk memenuhi kebutuhan mereka.
"Indonesia pada khususnya, tidak kalah dengan negara lain di Asia Tenggara. Konsumen di Indonesia sudah highly adaptive, mereka sangat terbuka untuk teknologi, dan untuk mengaplikasikannya di kehidupan sehari-hari," ujar Hani, dalam konferensi pers bersama Lazada, Kamis (7/11/2024).
Rincinya, mayoritas responden mengandalkan AI untuk mendapatkan rekomendasi produk (92%) dan ringkasan produk (90%) yang dipersonalisasi. Bahkan secara khusus, 88% responden membuat keputusan pembelian berdasarkan konten dan rekomendasi produk yang dihasilkan AI.
Laporan ini juga mengeksplorasi motivasi konsumen dalam memanfaatkan AI untuk belanja online, di mana lebih dari separuh responden (52%) di Asia Tenggara menyebutkan kemudahan belanja sebagai alasan utama mengadopsi penggunaan AI dalam kehidupan pribadi mereka.
Baca Juga:
LazzieChat di Lazada Bisa Jadi Asisten Belanja Pribadi Pengguna
Sebanyak 51% menilai ulasan produk dan ulasan penjual sebagai fitur utama yang mereka prioritaskan, menyoroti peluang bagi penjual untuk memperlihatkan ulasan yang lebih mendalam, relevan, dan autentik dengan menggunakan teknologi AI.
Hal ini dapat dikaitkan dengan manfaat penggunaan AI yang dirasakan pelanggan, dengan hampir separuh responden (49%) menyatakan bahwa AI memudahkan pencarian produk, meningkatkan layanan pelanggan, dan meningkatkan kenyamanan belanja online.
Mayoritas responden mengidentifikasi AI sebagai chatbot AI (63%), terjemahan (53%), dan visual product search (52%). Ini memang merupakan fitur AI utama yang digunakan di e-commerce.
Adapun fitur yang paling digemari adalah chatbot AI, pencarian produk dengan gambar, rekomendasi produk, dan analisis ulasan produk.
"Awareness tentang masing-masing fitur itu sudah lumayan tinggi, terutama chatbot. Mungkin, karena ini salah satu AI yang sudah di-develop dari lama dan banyak digunakan. Hampir 70 persen konsumen sudah paham atau sudah tahu adanya chatbot," tuturnya.