Technologue.id, Jakarta - Gojek Indonesia mengaku menyesali tindak kekerasan yang dilakukan salah satu mitra pengemudi terhadap karyawan RamenYA! St Moritz di Lippo Mall Puri, Jakarta, pada Jumat (3/2). Pihaknya pun telah memberikan hukuman berupa pemutusan kemitraan dan blacklist kepada oknum tersebut.
"Kami menyesalkan kejadian yang menimpa karyawan RamenYA!, salah satu mitra usaha kami, dan dengan tegas langsung menindak mitra driver bersangkutan sesuai dengan aturan yang berlaku. Saat ini kami telah memutus kemitraan dan mem-black list driver tersebut sehingga tidak dapat menjadi mitra Gojek kembali," ujar Rubi W Purnomo, Senior Vice President Corporate Affairs Gojek, Senin (6/2/2023).
Baca Juga:
Driver Gojek Tonjok Karyawan RamenYa, Hingga Alami Trauma Tumpul Mata Kanan
Rubi menekankan, bahwa perusahaan tidak menoleransi segala bentuk tindak kekerasan dalam pelayanan mitra dan menyayangkan kejadian ini karena telah merugikan karyawan RamenYA!, serta mencoreng pelayanan baik jutaan mitra driver Gojek lainnya.
Diketahui bahwa nama driver tersebut adalah Imron Indra Rosadi (IIR).
Berdasarkan pengakuan dan kronologi yang telah terjadi, karyawan tersebut hendak mengambil kembali pesanan konsumen yang sudah dibawa oleh si driver. Niat hati mau menukarnya karena pesanan yang telah dibawa salah, si driver malah menonjoknya begitu saja.
Akibat perbuatan si driver, karyawan perempuan RamenYA ini harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat pemeriksaan lebih lanjut. Tragisnya, setelah dilakukan pemeriksaan, pihak rumah sakit menyatakan bahwa ia mengalami trauma tumpul mata kanan.
"Setelah menerima laporan, kami juga secara cepat telah langsung menghubungi karyawan serta perwakilan pihak RamenYA! dan telah menawarkan bantuan medis dan psikis apabila diperlukan serta bantuan lainnya, termasuk membantu pihak yang berwenang jika diperlukan sehubungan dengan kejadian tersebut," tandasnya.
Baca Juga:
Viral! Kronologi Driver Gojek Bawa Kabur Ipad Konsumen
Lebih lanjut, oknum driver IIR telah membuat pernyataan tertulis berisikan permintaan maaf terhadap korban pemukulan. Dalam surat itu, dirinya berkilah tidak berniat melakukan pemukulan.
