Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Free Fire Hadirkan Emote Resmi Pacu Jalur
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Garena Free Fire resmi mengumumkan ‘Emote Pacu Jalur’ yang sedang mendunia akan hadir di dalam game mulai 30 Juli 2025. Emote ini dapat diklaim gratis oleh seluruh pemain secara global dengan menyelesaikan misi dalam game. Kolaborasi ini membuat Free Fire menjadi game pertama yang menghadirkan emote ini secara resmi di dalam game.

Kehadiran emote ini merupakan hasil kolaborasi budaya antara Free Fire dan Rayyan Arkan Dikha, anak asal Kuantan Singingi yang viral karena gerakannya di festival lomba Pacu Jalur.

Gerakan khas Dikha di ujung perahu yang ia lakukan saat memimpin jalur telah menginspirasi banyak selebrasi internasional mulai dari MotoGP, hingga selebrasi gol pemain sepak bola dunia. Namun, di tengah maraknya tren tersebut, hanya Free Fire yang melibatkan Dikha secara langsung dan menghadirkan emote ini melalui kolaborasi resmi dan penghargaan budaya yang otentik, termasuk dengan memberikan dukungan resmi untuk Festival Pacu Jalur 2025.

Baca Juga:
Squid Game Universe Ramaikan Garena Free Fire Mulai 18 Juli 2025

Keluarga Dikha menyambut hangat kerja sama ini sebagai bentuk pengakuan yang luar biasa terhadap tradisi mereka. Mereka menyebut kisah ini sebagai sebuah “Petualangan yang tidak disangka-sangka”, di mana seorang anak desa bisa mendunia, memperkenalkan budaya Pacu Jalur ke jutaan pemain game global, dan membanggakan seluruh masyarakat Kuantan Singingi.

“Kami sebagai warga Kuantan Singingi, Riau sangat bangga dengan peran Dikha bisa memperkenalkan tradisi kami ke dunia, apalagi sekarang Dikha bisa bekerja sama dengan Garena Free Fire sebagai platform baru memperkenalkan tradisi pacu jalur ke seluruh dunia,” ungkap Dzikri Maulana Muhammad, Kakak dan perwakilan keluarga Dikha.

Pacu Jalur adalah pesta rakyat kebanggaan masyarakat Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau, dengan akar sejarah yang panjang sejak abad ke-17. Awalnya, jalur berfungsi sebagai alat transportasi utama masyarakat desa di sepanjang Sungai Kuantan. Seiring waktu, jalur dihias dengan ukiran kepala harimau, ular, dan buaya, dan menjadi simbol status sosial.

Baca Juga:
Garena Hadirkan Tantangan Squid Game ke dalam Free Fire

Lomba adu kecepatan antar-jalur pertama kali digelar lebih dari 100 tahun lalu, dan kini menjadi bagian dari agenda resmi perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia setiap Agustus.

Selama festival berlangsung, kota kecil di Teluk Kuantan ini berubah menjadi lautan manusia, penuh dengan kemeriahan kostum, dentuman meriam, dan semangat masyarakat yang tumpah ruah. Lebih dari 100 jalur berpartisipasi dalam perlombaan yang kini juga menjadi destinasi pariwisata utama di Riau.

SHARE:

Gandeng NMAA, Wuling Tampilkan Mitra EV ‘VIP Concept’ di GIIAS 2025

Telkom Akses Terapkan Sistem Keamanan Berlapis Hadapi Potensi Gangguan