Technologue.id, Jakarta - Bayangkan memiliki asisten pribadi yang terbang mengikuti setiap gerakan Anda, siap mengabadikan momen terbaik tanpa Anda perlu repot memegang kamera atau mengoperasikan remote control. Itulah janji yang dibawa oleh DJI Neo 2, drone kompak terbaru yang baru saja diumumkan oleh raksasa teknologi DJI. Dalam dunia yang semakin dipenuhi oleh konten visual, memiliki alat yang mudah digunakan namun penuh kemampuan profesional bukan lagi sekadar kemewahan, melainkan kebutuhan.
DJI, perusahaan yang telah lama mendominasi pasar drone konsumen dan profesional, kembali menunjukkan keahliannya dalam merangkul segmen pengguna baru. Setelah kesuksesan DJI Neo, yang memperkenalkan konsep drone ultra-portabel, Neo 2 hadir sebagai penyempurnaan dengan sejumlah fitur inovatif yang membuatnya semakin sulit ditolak. Targetnya jelas: para pemula, traveler, dan pembuat konten kasual yang menginginkan pengalaman "follow-me" yang mulus dan bebas repot.
Lantas, apa saja yang membuat DJI Neo 2 layak menjadi perhatian? Mari kita selami lebih dalam spesifikasi, fitur, dan potensinya dalam mengubah cara kita mengabadikan momen sehari-hari. Drone ini bukan sekadar upgrade biasa; ia membawa filosofi baru dalam kemudahan penggunaan dan keamanan.
Desain Ringkas dengan Perlindungan Menyeluruh
Dengan bobot hanya 151 gram, DJI Neo 2 secara resmi menjadi drone paling ringan dan terkecil yang pernah diproduksi DJI. Ringannya bodi ini membuatnya hampir tidak terasa saat dibawa, cocok untuk dimasukkan ke dalam saku jaket atau tas kecil. Namun, jangan biarkan ukurannya yang mini menipu Anda. Drone ini adalah contoh sempurna dari "kecil-kecil cabe rawit".
Yang paling mencolok dari segi keamanan adalah kehadiran omnidirectional obstacle sensing. Ini adalah pertama kalinya fitur semacam ini diterapkan pada drone sekelas Neo. Sistem ini memungkinkan drone untuk mendeteksi halangan dari segala arah—depan, belakang, samping, atas, dan bawah—secara real-time, sehingga mengurangi risiko tabrakan secara signifikan. Bagi pemula yang mungkin masih cemas mengendalikan drone, fitur ini bagaikan asuransi yang berharga. Propeller guard yang terintegrasi dan kemampuan hovering yang ditingkatkan semakin menambah rasa percaya diri bagi pengguna baru.
Sebagai perbandingan, model sebelumnya seperti DJI Neo sudah menawarkan bodi mini, tetapi Neo 2 melangkah lebih jauh dengan menambahkan sistem sensor yang lebih komprehensif, termasuk forward LiDAR dan downward infrared untuk deteksi yang lebih akurat.
Kontrol Intuitif: Gestur, Suara, dan Telapak Tangan
DJI Neo 2 menghadirkan cara baru yang revolusioner dalam berinteraksi dengan drone. Anda tidak selalu membutuhkan remote controller untuk mengoperasikannya. Fitur gesture control memungkinkan Anda menggerakkan drone naik, turun, atau ke samping hanya dengan menggunakan gerakan satu tangan atau kedua tangan untuk kontrol arah. Ingin mengambil foto grup? Cukup lambaikan tangan, dan Neo 2 akan memahami perintah Anda.
Fitur palm take-off and landing membuat proses lepas landas dan mendarat menjadi semudah membalikkan telapak tangan. Dan yang paling mengesankan adalah Return-to-Palm, di mana drone dapat secara otomatis menemukan dan mendarat dengan aman di tangan Anda. Ini adalah evolusi dari konsep yang sebelumnya diperkenalkan pada DJI Flip, yang juga bisa terbang dari telapak tangan.
Belum cukup? Voice control melengkapi opsi interaksi tanpa tangan. Perintah suara dapat diberikan melalui smartphone atau headset Bluetooth, memungkinkan Anda mengontrol drone hanya dengan berbicara. Sebuah layar kecil onboard menunjukkan mode pemotretan yang dipilih, memastikan Anda selalu tahu apa yang dilakukan drone.
Baca Juga:
Dukungan Kontrol Ekstensif untuk Pengalaman Lebih Imersif
Bagi mereka yang menginginkan kendali lebih presisi, DJI Neo 2 tetap dapat dihubungkan dengan DJI RC-N3 remote controller, yang menawarkan jarak transmisi hingga 10 km. Ini adalah jangkauan yang sangat mengesankan untuk drone sekelas ini, membuka kemungkinan untuk pengambilan gambar dari sudut yang sebelumnya sulit dijangkau.
Lebih dari itu, Neo 2 juga kompatibel dengan motion controller dan FPV goggles, menghadirkan pengalaman terbang yang benar-benar imersif. Bayangkan Anda seperti berada di kokpit drone, melihat langsung melalui kacamata khusus sambil mengendalikan arah terbang dengan gerakan tangan. Ini adalah level kontrol yang biasanya ditemukan pada drone profesional, namun sekarang dapat diakses oleh pengguna rumahan.
Kamera yang Mumpuni untuk Konten Berkualitas Tinggi
Di jantung DJI Neo 2 terdapat sensor 12MP 1/2-inch CMOS dengan aperture f/2.2. Sensor ini didukung oleh prosesor gambar berkinerja tinggi dan distabilkan oleh 2-axis gimbal, memastikan rekaman tetap halus bahkan dalam kondisi bergerak. Hasilnya? Video 4K yang tajam dengan frame rate hingga 100 fps untuk slow-motion footage yang dramatis.
Menyadari tren konten sosial media, DJI Neo 2 juga mendukung perekaman 2.7K vertical video. Ini adalah fitur yang sangat praktis bagi para kreator yang ingin langsung mengunggah konten ke platform seperti TikTok, Instagram Reels, atau YouTube Shorts tanpa perlu melakukan crop manual.
Sistem ActiveTrack yang ditingkatkan memungkinkan drone mengikuti subjek dengan stabil dan lancar bahkan pada kecepatan hingga 12 m/s. Mode SelfieShot yang baru secara otomatis menyesuaikan framing—dari shot waist-up, full-body, hingga long shot—memudahkan pengambilan gambar solo atau grup tanpa perlengkapan tambahan.
DJI juga menyertakan mode pemotretan cerdas mereka yang telah teruji: Dolly Zoom untuk efek sinematik Hitchcock yang dramatis; QuickShots dengan pola terbang terprogram seperti Dronie, Circle, Rocket, dan Boomerang; serta MasterShots yang secara otomatis merekam, mengedit, dan menambahkan musik ke footage untuk pembuatan video yang mudah. Fitur-fitur ini sebelumnya juga dapat ditemukan pada perangkat DJI lainnya seperti Osmo Action 5 Pro yang dibekali fitur layaknya pro.
Ketahanan dan Penyimpanan untuk Penggunaan Harian
Dengan Level 5 wind resistance, DJI Neo 2 mampu bertahan dalam kondisi berangin yang akan membuat drone lain goyah. Masa terbang 19 menit mungkin tidak sepanjang drone profesional, tetapi cukup memadai untuk sesi pemotretan sehari-hari. Yang menarik, drone ini dilengkapi dengan 49GB internal storage, menghilangkan kebutuhan akan kartu microSD tambahan untuk sebagian besar penggunaan.
Transfer data nirkabel ke DJI Fly app dapat dilakukan dengan kecepatan hingga 80 MB/s, memungkinkan editing dan sharing yang cepat. Bagi kreator yang juga menggunakan perangkat DJI lainnya, seperti mikrofon nirkabel mungil DJI, ekosistem ini menawarkan workflow yang terintegrasi dengan mulus.
Meskipun informasi harga untuk pasar AS belum tersedia, kami tahu bahwa drone ini akan ditawarkan dalam 4 bundle berbeda. Di Kanada, harga mulai dari $229, menempatkannya pada posisi yang sangat kompetitif di segmen drone pemula. Sebagai perbandingan, DJI Air 3S yang resmi dijual dengan keunggulan di fotografi malam hari tentu berada di segmen yang berbeda dengan harga yang lebih tinggi.
DJI Neo 2 bukan sekadar upgrade incremental dari pendahulunya. Drone ini merepresentasikan visi DJI untuk membuat teknologi drone yang canggih dapat diakses oleh khalayak yang lebih luas. Dengan kombinasi antara ukuran mini, keamanan superior, kontrol intuitif, dan kemampuan imaging yang solid, Neo 2 berpotensi menjadi game-changer di segmen drone konsumen. Ia menghapus hambatan teknis yang sering membuat pemula ragu, sementara tetap menawarkan fitur-fitur yang akan dihargai oleh pengguna yang lebih berpengalaman. Dalam dunia di mana setiap momen layak diabadikan, DJI Neo 2 muncul sebagai teman terbang yang hampir sempurna.