Technologue.id, Jakarta - Indonesia seharusnya bukan lagi sekadar jadi konsumen teknologi global. Komdigi bersama Indosat, Cisco, dan NVIDIA resmi menghadirkan AI Center of Excellence, ekosistem AI inklusif berbasis teknologi termutakhir untuk memperkuat daya saing digital nasional.

Mengusung infrastruktur kelas dunia, pusat ini diperkuat teknologi NVIDIA GB200 NVL72, infrastruktur jaringan Indosat, dan keamanan digital cerdas dari Cisco. "Kolaborasi ini membuktikan bahwa kedaulatan digital bisa dibangun bersama," ujar Nezar Patria, Wakil Menteri Komunikasi dan Digital RI.

NVIDIA mengintegrasikan teknologi terkini untuk mendukung komputasi AI dan HPC generasi berikutnya, sekaligus memperkuat riset lokal. "Melalui kolaborasi strategis ini, NVIDIA tak hanya menghadirkan teknologi, tetapi juga mendorong pembangunan fondasi ekosistem AI yang kokoh," kata Ronnie Vasishta, SVP Telecom NVIDIA.

Sisi keamanan turut diperkuat lewat Sovereign SOC dari Cisco yang pertama di Indonesia. Cisco juga menghadirkan solusi Managed Security Services dan deteksi ancaman berbasis AI.

"Transformasi di era AI membutuhkan fondasi infrastruktur kuat dengan SDM yang siap bersaing," ucap Chuck Robbins, CEO Cisco.

Indosat, melalui Lintasarta, menjadi pionir di Asia Tenggara dalam mengadopsi NVIDIA GB200 NVL72. "Kami ingin masyarakat Indonesia jadi kreator dan inovator AI. Seharusnya AI harus inklusif dan mempercepat pertumbuhan berkeadilan kata Vikram Sinha," ujar CEO Indosat Ooredoo Hutchison.

AI Center ini berdiri di atas enam pilar pengembangan, termasuk AI Sandbox, pelatihan dan sertifikasi, akselerator startup, dan forum kebijakan etis AI. Semua diarahkan untuk memperkuat kapabilitas digital nasional secara berkelanjutan.

Langkah strategis ini memperlihatkan bagaimana teknologi global dapat diadopsi secara kontekstual untuk menjawab kebutuhan lokal. Bukan cuma transformasi digital, tapi revolusi intelektual yang dimulai dari rumah sendiri, Indonesia.