Technologue.id, Jakarta - Persaingan di antara produsen chip terus bergulir dan teknologi AI yang berkembang saat ini jadi babak baru pertempuran para chip maker.
Intel, salah satu produsen chip terbesar menghadapi tantangan untuk menjadi yang terdepan dalam bisnis hardware perangkat pintar. Perusahaan berusaha mendominasi pasar dan bersaing dengan rivalnya seperti Qualcomm hingga AMD.
Akan tetapi, data menunjukkan bahwa saham Intel turun 52% tahun ini. Kendati demikian, dalam perdagangan baru-baru ini, saham Intel naik 3,31% menjadi 24,84 per saham.
Baca Juga:
Elon Musk "Perangi" OpenAI Lewat Pengadilan AS, Ada Apa?
Anjloknya saham Intel tersebut tampaknya "memaksa" CEO Pat Gelsinger mengundurkan diri. Dikutip dari Venturebeat, Pat Gelsinger mengundurkan diri dari pembuat chip besar itu tanpa penerus permanen.
Gelsinger menghabiskan lebih dari 40 tahun di perusahaan, naik pangkat sebagai insinyur. Dia tampak seperti CEO yang sempurna ketika dia ditunjuk.
Akan tetapi, masa jabatannya ditandai dengan eksekusi yang gagal, di mana ia bersumpah untuk memperbaikinya.