Technologue.id, Jakarta - Misi NASA bernama NEOWISE akan segera berakhir. Misi tersebut meninggalkan warisan data pengamatan langit selama 10 tahun, di mana telah terdeteksi ribuan asteroid dekat Bumi.
Wahana antariksa tersebut yang disebut Near-Earth Object Wide-field Infrared Survey Explorer mengorbit Bumi sejak diluncurkan pada 2009, namun sejatinya baru memulai perburuan asteroid pada 2014. Dalam 1 dekade terakhir, pesawat ruang angkasa ini telah melakukan 1,45 juta pengukuran inframerah dengan jumlah lebih dari 44.000 objek tata surya, menurut NASA JPL.
NEOWISE mampu mendeteksi banyak asteroid karena beroperasi pada bagian inframerah dari spektrum elektromagnetik. Asteroid memiliki warna yang berbeda-beda, ada yang lebih terang dan ada yang lebih gelap, bergantung pada komposisinya dan faktor lainnya.
Teknologi teleskop dapat mengamati objek yang lebih terang pada panjang gelombang cahaya tampak (panjang gelombang yang sama dengan penglihatan manusia) namun sulit untuk menemukan jika objek lebih gelap. Dengan instrumen inframerah, asteroid dapat dideteksi berdasarkan panas yang dikeluarkannya, sehingga asteroid yang lebih gelap pun dapat terlihat.
Secara total, NEOWISE telah mengamati lebih dari 3.000 asteroid, 215 di antaranya ditemukan untuk pertama kalinya. Dengan mengamati asteroid sebanyak ini, pesawat ruang angkasa dapat mengidentifikasi asteroid yang orbitnya akan mendekat ke orbit Bumi, yang disebut objek dekat bumi (NEO).
Baca Juga:
Sempat Hilang Kontak, Voyager 1 Kirim Data ke Ilmuwan NASA