
Technologue.id, Jakarta - BYD kembali menunjukkan keunggulannya dalam vertikalitas integrasi teknologi dengan mengembangkan tablet pintar secara mandiri (in‑house) yang akan terintegrasi dengan SUV Tai 7 terbaru dari sub-merek mereka, Fang Cheng Bao Tai 7.
Menurut laporan dari CleanTechnica, BYD telah merancang dan memproduksi tablet ini sepenuhnya sendiri, sebagai bagian dari strategi memperkuat kontrol atas perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan di dalam kendaraan. Tablet ini dirancang untuk tersambung secara mulus dengan sistem infotainment di SUV Tai 7 dan mendukung fitur multi‑screen collaboration.
Baca Juga:
Langkah Mundur, BYD Batal Bangun Pabrik di Negara Ini
BYD masih merahasiakan detail teknisnya. Namun integrasi tablet ini diyakini akan memperkuat konektivitas antara pengemudi dan kendaraan melalui multi-layar. Fitur seperti kolaborasi layar bisa mencakup kontrol navigasi, hiburan, notifikasi, dan informasi kendaraan, sehingga menghadirkan pengalaman berkendara yang lebih cerdas dan personal. Tablet ini merupakan bukti ambisi BYD untuk membangun ekosistem digital sepenuhnya sendiri sehingga lebih terintegrasi, responsif, dan cost-efficient.
Proyek ini memperkuat reputasi BYD sebagai perusahaan otomotif dengan integrasi vertikal tinggi, mulai dari baterai hingga komponen elektronik, bahkan perangkat elektronik konsumen seperti smartphone dan tablet untuk merek-merek besar Huawei, Xiaomi, Oppo, Vivo, dan Honor, yang dibuat di pabrik BYD.
Fang Cheng Bao sejauh ini telah meluncurkan Tai 3 EV yang lebih berfokus pada daerah perkotaan.
Baca Juga:
Rampung Tahun Ini, Pabrik BYD Bakal Layani Permintaan Domestik dan Ekspor
BYD bukanlah produsen mobil Tiongkok pertama yang terjun ke bisnis elektronik konsumen yang lebih kecil. Sebelumnya, Xiaomi menggunakan tabletnya untuk terintegrasi dengan sedan SU7 dan yang terbaru, fastback YU7. Huawei juga telah mengintegrasikan teknologi selulernya ke dalam model Aito, dan Nio meluncurkan dua ponsel pintar.
Namun, laporan menunjukkan bahwa Nio akan menghentikan produksi ponsel karena tekanan keuangan.