Technologue.id, Jakarta - Meta, perusahaan induk dari Facebook dan media sosial besar lainnya memprediksi biaya pengembangan AI mencapai hingga USD40 miliar atau sekitar Rp648 triliun. Angka tersebut jauh lebih tinggi daripada perkiraan sebelumnya.
Dikutip dari Business Insider, laporan pendapatan kuartal pertama Meta mengungkapkan bahwa rencana AI perusahaan memakan biaya lebih dari yang diperkirakan. Raksasa teknologi ini menaikkan perkiraan belanja modalnya dan memperkirakan peningkatan ini akan berlanjut seiring dengan investasinya yang “agresif” dalam “penelitian AI dan upaya pengembangan produk.”
Pengeluaran perusahaan diperkirakan sekitar USD5 miliar lebih besar dari perkiraan awal, yaitu antara USD35-40 miliar. Prediksi awal perusahaan yakni berkisar antara USD30-37 miliar.
Perkiraan minimum Meta untuk total pengeluaran setahun penuh pada tahun 2024 juga akan lebih tinggi USD2 miliar dari perkiraan. "Kami memperkirakan total pengeluaran setahun penuh pada tahun 2024 berada di kisaran USD96-99 miliar, diperbarui dari perkiraan kami sebelumnya sebesar USD94-99 miliar karena biaya infrastruktur dan hukum yang lebih tinggi,” kata laporan itu.
Baca Juga:
Mark Zuckerberg Unggulkan Kacamata Ray-Ban, Sindir Vision Pro Lagi
Peningkatan tersebut tidak hanya datang dari AI. Hal ini juga berasal dari pengembangan produk dan biaya hukum. Meta saat ini sedang menghadapi masalah hukum, termasuk gugatan antimonopoli dan tuntutan dari 33 negara bagian yang mengklaim raksasa teknologi tersebut berdampak negatif terhadap kesehatan mental anak-anak.