Technologue.id, Jakarta - Indonesia dikenal sebagai daerah penghasil coklat dengan biji kakao yang bisa didapatkan di berbagai pulau, namun produk dengan olahan cokelat lokal di Indonesia masih terbilang sangat sulit.
Hal ini menjadikan awal perjalanan Tissa Aunilla selaku Owner of Pipiltin Cocoa dalam membangun bisnis Pipiltin Cocoa untuk perkenalkan potensi Indonesia sebagai penghasil cokelat yang beragam dan berkualitas.
Selama ini, biji kakao banyak dijual untuk produsen cokelat di Eropa, yang biasanya mengimpor cokelat asli Bali, Jember, dan daerah lain di Indonesia. Merek-merek cokelat Eropa ini bahkan menjadikan cokelat Indonesia sebagai produk premium mereka. Melihat kesempatan tersebut, Pipiltin Cocoa bertekad untuk memperkenalkan cokelat asli Indonesia, untuk orang Indonesia sendiri.
Baca Juga:
Koleksi NASL By Nagital Slavina Tampil di Shopee
Berdiri sejak tahun 2013, Pipiltin Cocoa melihat potensi besar khususnya dari petani lokal yang dapat menghasilkan keanekaragaman cokelat asal Indonesia dengan kualitas yang sangat baik tentu butuh didukung dan diapresiasi.
"Bisnis ini menjadi wadah dan cara kami untuk memberdayakan dan meningkatkan kesejahteraan petani biji kakao, dimana hingga saat ini bahan baku yang digunakan Pipiltin Cocoa berasal dari 2.000 lebih mitra petani lokal," ucap Tissa.
Demi wujudkan tujuan tersebut, Pipiltin Cocoa membeli langsung biji kakao dengan harga yang layak dan premium, yakni 40-50% di atas harga pasar, yang bertujuan untuk mendapatkan biji yang betul-betul berkualitas, dimana Pipiltin dapat mengambil biji fermentasi di petani.
Dengan membeli lebih mahal diharapkan kehidupan para petani Indonesia bisa terbantu. Pipiltin membeli biji cokelat langsung kepada petani, yang dimana tahap harvesting, sorting, fermentation, washing, dan drying dilakukan oleh petani lalu masuk ke tahap produksi oleh Pipiltin sendiri.
Dengan tema “Diversity” dan tagline “Beda-beda itu enak” yang dikampanyekan Pipiltin Cocoa, keberagaman bisa dirayakan dengan berbagai macam cara. Salah satunya dengan menghadirkan beragam jenis cokelat dari daerah yang berbeda di Indonesia. Saat ini, Pipiltin Cocoa menghadirkan cokelat dari beberapa provinsi, seperti Ransiki Papua Barat 100%, Aceh 84%, Kampung Merasa Kalimantan Timur 74%, Aceh 73%, Ransiki Papua Barat 72%, Bali 70%, East Java 65%, Flores 65%, dan Bali 60%.
Dengan usaha yang telah dilakukan, Pipiltin dapat dinikmati oleh masyarakat Indonesia, bahkan hingga internasional seperti Jepang, Singapura, dan negara lain. Namun karena adanya pandemi yang melanda memberikan dampak berkurangnya penjualan hingga 60%, membuat Tissa mengembangkan penjualan secara online dan bergabung dengan Shopee sejah tahun 2019.
Baca Juga:
Shopee Siapkan Berbagai Keseruan Selama Ramadan 2023
Memanfaatkan kampanye, fitur-fitur, maupun promosi yang Shopee tawarkan, mampu menghasilkan performa bisnis yang memuaskan, salah satunya berpartisipasi dalam kampanye Shopee Big Ramadan Sale.
"Berbagai fitur hingga rangkaian kampanye Shopee mampu mengantarkan Pipiltin Cocoa meraih pencapaian peningkatan penjualan yang signifikan hingga mencapai lebih dari 4 kali lipat dibandingkan tahun lalu," ungkap Tissa.
Memanfaatkan kampanye Big Ramadan Sale, Pipiltin Cocoa hadirkan diskon sampai dengan 30% untuk para konsumennya, serta berbagai hampers spesial seperti Diversity Gift Box, Indonesia Giftl Box, dan Joybox Hampers.