Technologue.id, Jakarta - Selama bertahun-tahun, Apple mengandalkan chip Intel untuk lini Mac sebelum akhirnya beralih ke prosesor rancangan internal seri-M pada 2020. Namun, laporan terbaru menunjukkan bahwa Apple dan Intel kini berada di ambang kesepakatan baru.
Menurut berbagai sumber industri, kesepakatan ini tidak melibatkan Intel dalam proses desain chip. Apple tetap memegang kendali penuh atas arsitektur dan pengembangan, sementara Intel hanya bertindak sebagai mitra fabrikasi (foundry).
Langkah ini dianggap sebagai strategi jangka panjang Apple untuk mengurangi ketergantungannya pada TSMC, yang selama ini menjadi pemasok tunggal seluruh chip Apple, termasuk seri-A untuk iPhone dan seri-M untuk Mac.
Analis GF Securities, Jeff Pu, mengungkapkan bahwa ia dan timnya kini memperkirakan kesepakatan tersebut akan mencakup produksi sebagian chip seri-A iPhone kelas non-Pro mulai tahun 2028. Pada tahap awal, volume produksi diperkirakan masih kecil karena TSMC tetap menjadi pemasok utama.
Jika terealisasi, ini akan menjadi pertama kalinya chip iPhone diproduksi oleh perusahaan selain TSMC dalam lebih dari satu dekade.
Sementara itu, analis terkenal Ming-Chi Kuo sebelumnya menyebut bahwa Intel bisa mulai memproduksi chip seri-M kelas bawah untuk Mac dan iPad secepat pertengahan 2027. Apple dikabarkan ingin menggunakan proses fabrikasi terbaru Intel, yaitu Intel 18A, yang digadang-gadang sebagai node sub-2nm canggih paling awal yang tersedia dan diproduksi di Amerika Utara.
Jika proses ini berhasil memenuhi standar kualitas Apple, Intel berpotensi menjadi mitra fabrikasi utama kedua setelah TSMC.
Keputusan Apple untuk memperluas jaringan mitra manufakturnya bukan tanpa alasan. Ketergantungan penuh pada satu pabrik dianggap sebagai risiko strategis, terutama mengingat tingginya permintaan global chip canggih, kompleksitas rantai pasokan, dan ketegangan geopolitik yang dapat mempengaruhi produksi.
Dengan memiliki lebih dari satu foundry, Apple dapat meminimalkan risiko supply chain dan memperluas kapasitas produksi.